Tenang
Damai
Itu mahal
Apa jadinya,
hidup
tanpa kedamaian,
dan ketenangan ?
Selalu resah,
selalu khawatir
peace
May peace be with you all
(AYS)
Tenang
Damai
Itu mahal
Apa jadinya,
hidup
tanpa kedamaian,
dan ketenangan ?
Selalu resah,
selalu khawatir
peace
May peace be with you all
(AYS)
Embrace your weaknesses,
And fly away
Spread your wings,
And ready to fly
Nevertheless,
Accept who you are,
where you from,
what made you,
Be grateful,
No negativity,
Just FREEDOM,
to be who you are
(AYS)
Ketika berbicara kepuasan, tidak akan ada habisnya. Sudah ada rumah, ada keinginan memiliki rumah yang lebih besar. Mobil sudah ada satu, ingin dua. Istripun kalau bisa lebih dari satu, mungkin akan terasa lebih indah. Secara, hidup bergelimang harta, hampir semua dapat dibeli. Kenikmatan hidup, surga dunia. Namun kenapa terasa ada yang kurang?
Alkisah, ada seorang lelaki mencari kebahagiaan hidup. Dia datang dan berkata kepada Buddha. Saya ingin kebahagiaan. Buddha menjawab, "hapus kata "saya" itu adalah ego. Setelah itu hilangkan kata "ingin" karena itu adalah nafsu dunia. Dan disitulah tersisa "kebahagiaan".
Kebahagiaan dimana sudah tidak ada lagi ego, tidak ada lagi keinginan dunia. Merasa puas "being content".
Tidak dapat disangkal, selama kita masih hidup di dalam dunia, ego pasti ada, keinginan-keinginan pasti ada. Seseorang tanpa sebuah keinginan seperti orang yang mati, tidak memiliki gairah hidup. Karena itu saya berpikir, orang yang bisa melepaskan ego dan keinginan adalah orang yang hampir sempurna, levelnya sudah amat tinggi.
Di sisi lain, saya melihat pentingnya mengelola keinginan-keinginan menjadi sesuatu yang positif, bukan membinasakan. Contoh, ingin membahagiakan orang lain, apakah salah? Tentu tidak, ini adalah suatu keinginan yang "tidak egois." Keinginan-keinginan yang fokusnya untuk membantu banyak orang bukan berfokus pada diri sendiri. Menurut pendapat saya pribadi, saya setuju dengan melepas ego, dan mengubah keinginan, berfokus kepada Tuhan dan sesama. Bagaimana menyenangkan Tuhan dan sesama. Lalu bagaimana dengan diri sendiri? (I) Pasti tidak lupa, namun tergantung skala prioritas kita masing-masing. Karena keinginan pun bisa negatif dan membinasakan, contohnya keinginan bunuh diri. Ada keinginan, melarikan diri dari masalah-masalah yang ada. Mari kita belajar mengelola ego, dan keinginan~ dari manusia yang tidak sempurna (AYS)
Ketika aku berpikir ...
Tidak mau membicarakan hal berbau politik
Namun yang ada di kepala,
semua berbau politik
Ketika aku berpikir ...
I will do some good things
In fact, I did some bad things
Ketika aku berpikir terlalu capai ...
Kenyataannya masih aku kerjakan
Kadang apa yang kita pikirkan,
Lom tentu sejalan dengan kenyataan yang ada,
Just enjoy,
each moment,
be grateful
(AYS)
Kata- kata
bisa menyemangati ...
bisa menjatuhkan ...
Kata-kata
bisa membahagiakan
bisa menyedihkan
Kata-kata
bisa tanpa makna
bisa sangat bermakna
Kata-kata
hanya candaan,
atau sungguh-sungguh
dari hati
Hanya hati yang tahu
(silent)
_AYS_
Pikiran bisa bekerja lebih cepat,
dari yang kita tahu.
Bekerja dengan diam-diam,
slowly but sure
mengintai dalam diri
Tiba-tiba terciptalah "image"
Terkadang tanpa kita sadari,
dari pikiran,
merasuk ke hati.
Baik atau buruk,
tergantung pada apa yang kita pikirkan
Tapi itu begitu cepat...
datang,
lalu hilang.
Suatu saat datang kembali,
sudahkah kita siap?
Benih yang baik, bukan benih yang buruk
Ibarat pintu masuk pikiran adalah tanahnya.
Pikiran-pikiran yang masuk,
adalah benih-benihnya
Buahnya seperti apa?
Tergantung pada apa yang kita pikirkan.
Salam inspirasi !
(AYS)
It makes you grow, It makes you stronger, Push you out of your limit, It's your friend, It's something that you can solve Once you o...