Monday, August 31, 2020

krek krek

    Mindset
 

Seandainya tentang pola pikir,

Seandainya setiap orang punya pola pikir yang sama,

Seandainya pola pikir bisa dibaca dengan cepat,

Seandainya semua orang dapat menangkap pola pikir yang benar.

Sayangnya pola pikir itu abstrak.

Tergantung pada persepsi setiap manusia dan keberadaannya. 

Namun pola pikir dapat berwujud melalui suatu karya, bukan hanya kata-kata.

Ide tanpa suatu implementasi hasilnya nihil.

Sama dengan pola pikir yang benar tanpa perbuatan sejalan,

Itu sama dengan usaha menjaring angin. 

 Hiduplah dipenuhi mindset dan implementasi yang hebat !

(AYS)

 


 

Wednesday, August 26, 2020

Normal


Siapa yang bilang  menjadi normal

itu membosankan?

Buktinya situasi new normal
 
lebih membosankan,

daripada situasi normal

Mungkin kita harus ubah

pemikiran,

Please take me back to normal,

I don't want new normal
 
Waittss, gak bisa karena inilah situasi normal,

Situasi normal yang baru

Am I Normal?

(AYS)

Friday, August 21, 2020

SEMPURNA

         Apa yang ada dalam pikiran kita, saat mendengar kata sempurna ?  Pastinya sesuatu yang tidak bercacat cela, sesuatu yang sangat baik, tepat, dan tujuan akhir. Tujuan akhir ? Ya. Pertanyaannya, "Siapa yang tidak ingin sempurna ? "  Hidup pun kalau bisa "terlihat " sempurna akan lebih indah. Saya menggunakan kata terlihat, karena saya percaya dalam hidup tidak ada sesuatu yang benar-benar sempurna. Selama kita masih hidup di dunia yang fana ini, pasti ada saja cacat dan celanya, ada saja kekurangannya.

 

        Bahkan sebut saja orang terkaya di dunia, Jeff Bezos (founder of Amazon) atau Bill Gates, kalau ditanyakan, apa mereka sudah merasa sempurna?  Jawabannya kurang lebih belum. Pasti ada hal-hal baru yang ingin dicapai, atau ada sesuatu dalam hidup mereka yang ingin diperbaiki ke depannya. Dan hal itu tidak salah, karena itu adalah gairah hidup, hal-hal yang membuat kita terus bersemangat dalam kehidupan, dan tidak mudah puas diri. 

 

        Lalu apa standarisasi kesempurnaan? Setiap orang pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Bagi sebagian orang mempunyai satu rumah, satu mobil, satu istri dan anak-anak itu adalah kesempurnaan. Namun bagi sebagian orang lainnya kesempurnaan  tidak sampai di situ saja. Ada keinginan yang lebih untuk mendapatkan hasrat hatinya. Dan standarisasi kesempurnaan bisa berubah seiring dengan perubahan pada status ekonomi ataupun sosial di masyarakat.  

 

        Pada beberapa orang tua, ada orang tua yang sudah bahagia bila anaknya naik kelas. Ada juga yang baru bisa bahagia kalau anaknya mendapat nilai dia atas rata-rata. Di sisi lain, ada pula yang baru bisa sangat bahagia bila anaknya juara 1, kalau tidak juara 1 tidak terasa sempurna.

 

        Kalau diumpamakan sempurna itu angka 100, maka nilai anak kalau tidak 100 berarti belum sempurna. Kadang sebagai orang tua, lupa untuk menilai diri sendiri. Sudahkah kita menjadi orang tua dengan nilai 100 untuk anak kita?  Bagaimana anak-anak menilai orang tuanya, apakah orang tua siap jika anak harus menilai kesempurnaan hanya dari angka-angka.

 

        Beberapa anak sangat buruk di bidang akademis, tetapi sangat berbakat di bidang lainnya. Atau sebaliknya, seorang anak bisa sangat unggul di akademis, namun kurang bagus di bidang lain. Lalu apakah berarti anak ini tidak bisa mencapai kesempurnaan?    


        Manusia seringkali menciptakan ukuran kesempurnaan adalah dirinya (bisa jadi tanpa disadari)." Kamu nanti kalau sudah besar masuk universitas X,  seperti daddy ya.  Daddy saja bisa, masak kamu ga bisa ? " Mami kan, dulu ga pernah diajarin sama oma masak, mami udah bisa sendiri, kamu juga begitu dong." Mami kalau kerja rapi, ga pernah berantakan, kamu kok kerja berantakan banget sih." Ini hanya contoh perkataan-perkataan yang mungkin secara tidak sadar diungkapkan kepada anak, dengan keharusan seorang anak menjadi seperti sosok orang tuanya. Padahal, belum tentu si Ayah masuk universitas X, anaknya pun harus masuk universitas yang sama, kalau universitas tersebut tidak sesuai dengan minat dan bakatnya, hanya akan sia-sia. Begitu juga, belum tentu si anak akan menjadi ibu rumah tangga full time seperti ibunya. Kalau situasi dibiarkan terus-menerus seperti itu, anak  sendiri akan stress, dalam tekanan, atau sebaliknya dia akan berontak terhadap keadaan. 

 

       Sama halnya dengan di kantor, ketika kita mendapat boss yang standar kesempurnaan adalah sosok boss tersebut. Apapun yang kita lakukan akan salah di mata boss, bila tidak tepat sesuai apa yang boss inginkan. Tidak ada kreativitas, yang ada hanyalah penundukan diri. Tidak ada pengembangan diri, yang ada hanya kebenaran dari kacamata boss. 

 

        Jadi menurut saya, kesempurnaan itu tidak ada, itu buatan manusia, standarisasi tiap-tiap orang dalam menilai, yang bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Lalu kenapa Tuhan itu disebut sempurna? Karena hanya Dia, sosok,  yang bisa menerima setiap perbedaan, menerima setiap kekurangan, dan mengasihi setiap orang dengan cara yang unik. (AYS)

       

Tuesday, August 18, 2020

Argumentasi

ARGUMENTASI

 Tidak  perlu dicari,

Tidak perlu bingung,

Tidak perlu ada konfrontasi,

Tidak perlu berdebat panjang,

Cukup sedikit argumentasi

 

MATA HATI

Kau punya dua mata,

Tapi itu tidaklah cukup

Kau perlu satu mata lagi,

Untuk melihat jauh ke dalam

Sesuatu yang tidak bisa dilihat

Oleh mata jasmani

yaitu,

Mata Hati 


(AYS)

 

 

 


Sunday, August 16, 2020

Apa KABAR?

Bagaimana tanggapan kita saat menerima berita baik?

Umumnya pasti senang, gembira, lebih bersemangat, tidak sabar untuk tahu lebih lanjut.  

 

Lalu apa tanggapan kita saat menerima berita yang kurang baik?  

Biasanya jadi sedih, kesal, bahkan mungkin marah. 


Hal-hal tersebut bisa mempengaruhi suasana hati.

Terutama saat menerima berita baik maupun buruk. 

Padahal hidup kita, bukan ditentukan oleh suasana hati atau  istilah kerennya mood. 

Hidup akan tetap berjalan, baik saat ada kabar baik atau buruk. Waktu akan terus bergulir, 

tidak melihat seperti apa mood  seseorang.


Ketika di kantor atau tempat kerja, pastinya seseorang dituntut untuk bersikap profesional, 

dengan mengesampingkan kepentingan pribadi atau suasana hati. 

Namun berbeda halnya saat orang tersebut berada di rumah, di tengah-tengah keluarganya. 

Dan ketika seseorang salah merespon, bisa jadi akan ada perselisihan, 

kesalahpahaman dalam hubungan antar anggota keluarga. 


Lalu seperti apa seharusnya kita dalam menanggapi? 

Bersedih atau bahagia itu hal yang wajar. Hanya jangan terlalu dimasukkan ke hati.

Hari ini kita terima kabar buruk, besok bisa jadi kabar baik yang datang.

Dunia berputar, demikian juga hidup kita akan terus berputar. 

Selama masih ada kesempatan melakukan yang terbaik, just do your best!

Selama masih bisa berusaha, dan diberi kesehatan, jangan pernah menyerah.

Kabar baik dan buruk bisa saja datang silih berganti, namun pemeliharaan Tuhan

untuk setiap umatNya tidak ada habis-habisnya.

Selama kita percaya, dan tidak menyerah. (AYS)

Tuesday, August 11, 2020

time counting

 

Standing on the corner

Pretend to know everything

Even though you know exactly,

Less you know

Describe so much about life,

No one is able to understand well,

Until the time  

Time will reveal,

How much you know,

And how big the impact 

To your life,

Many questions,

Still unanswered

Until the time,

has come

Count the TIME

 

(AYS)




 

Friday, August 7, 2020

KARMA

Ketika ada pertanyaan, " Do you believe in Karma ?"  Banyak orang pasti percaya adanya karma. Atau istilahnya apa yang kita tabur, pasti akan kita tuai. Ketika kita menabur yang baik, kita juga pasti akan menuai yang baik pula. Dan juga sebaliknya.

Tapi sayang sekali pada praktiknya, kita sering kali lupa akan adanya hukum ini. Kita pikir, " Ah ga papa sekali-kali nipu. Sekali- kali berbuat jahat. " Ahh ini mah ga papa kecil lah, ga ada salahnya." Pembenaran diri kerap terjadi. Sudah tahu, selingkuh itu ga baik, akan bikin susah anak  dan istri, tapi kerap dilakukan. Dengan alasan yah ga papa selama ga ketahuan. Terus kalau ketahuan? Lalu berhenti? Belum tentu juga. 

Sudah tahu mencuri itu salah, tapi masih dilakukan. Mencuri hasil karya, mencuri ide, mencuri harta, mencuri istri atau suami orang, dan bentuk curi-curian yang lain. Sebenarnya  ketika kita melakukan suatu dosa atau kesalahan, bukan tidak ada nurani yang akan mengingatkan. Pasti dan selalu ada hati nurani untuk mengingatkan. Hanya pilihannya di tangan kita, mana yang akan kita dengar dan lakukan.  The choice is yours ! 

But life is fair, don't worry. Kita juga tidak akan membicarakan hal-hal yang buruk terus, tapi juga apa yang akan kita tuai, di saat kita menabur hal-hal yang baik. Saya juga melihat hal itu terjadi pada diri saya sendiri. Suatu ketika, ada transferan uang masuk. Transferan yang lumayan besar untuk ukuran saya. Apalagi saat itu lagi bokek dan ada keperluan mendesak untuk sejumlah uang. Transferan dari perusahaan tempat di mana saya pernah bekerja. Saya langsung kroscek ke bagian keuangan. Dan ternyata betul ada kesalahan transfer. Ada perasaan sedih sieh karena harus transfer balik sejumlah uang, di mana saat itu juga lagi butuh uang. But its okay, perasaan saya tenang, karena itu bukan uang saya. Itu hak milik orang lain atau gaji orang yang namanya menyerupai saya.    

Tidak lama sesudah itu, saya dipanggil sama perusahaan lama, ternyata diminta untuk bergabung kembali dengan mereka, dengan tawaran jabatan yang lebih oke. Mereka merasa senang dengan kejujuran dan integritas yang mereka lihat dalam diri saya. Namun sayangnya saya sudah ada pekerjaan lain, dan baru bergabung dengan perusahaan yang baru. Saya juga tidak bisa mengecewakan perusahaan di tempat saya baru bergabung. Sekali lagi, life is choice ! Apa yang merupakan prinsip hidupmu, pegang erat-erat dan lakukan yang baik. Saya tidak menyesali, karena pada waktu itu, memang bukan jalannya. Dan, yang luar biasa, Tuhan cukupkan keperluan saya selanjutnya dan bisa menikmati liburan saya dengan tenang. It's amazing !

Sebenarnya banyak hal tentang hukum tabur tuai ini, yang telah saya alami. Bukan berarti selalu hal baik yang saya tuai. Pernah juga saya konflik dengan mami saya, lalu akhirnya saya jadi sakit. Bad side of me. Kembali berusaha ikhlas, berlapang dada memaknai hidup. Tetap sabar dalam menunggu hasil tuaian. God bless you! (AYS)




Wednesday, August 5, 2020

Absurd

Mind blowing

And ...

It's absurd

I wish

I could

Stop the time

Only to find

The missing pieces

No turning back

Just stop the time

No bullshit

Just living in peace

Amen

(AYS)

Saturday, August 1, 2020

Penerimaan Diri


Tidak perlu merasa benar


Tidak perlu merasa spesial


Tidak perlu merasa yang paling


Hanya cukup untuk menerima


Diri sendiri


Dan mencintai diri sendiri


Karena Kita perlu belajar


Untuk mencintai diri sendiri


Menerima diri apa adanya


Sebelum Kita


Menerima orang lain


Dan mencintai orang lain



Apa adanya



(AYS)



Guess a thing

It makes you grow, It makes you stronger, Push you out of your limit, It's your friend, It's something that you can solve Once you o...