Friday, July 31, 2020

Curhat

Dengar

Terkadang seseorang bicara,

Hanya untuk didengar

Ketika harus mendengar,

Berat rasanya

Tapi komunikasi itu ...

Dua arah

Kalau satu arah

Namanya

Pidato

Lain kali,

Jangan bilang

Saya mau curhat,

Tapi saya mau

PIDATO

Sekian

(AYS)

Saturday, July 25, 2020

Penuh

Penuh


Ketika sudah penuh...

kemungkinan akan tumpah 

Ketika sudah penuh...

harus dibagikan

dibagi secara pas

porsinya...

Tidak terlalu banyak

Juga jangan

Terlalu sedikit

Cepatlah !

Bergegas ...

Ambil langkah,

dan 

Menulis

(AYS)
 

 

Thursday, July 23, 2020

Freedom

Ketika ditanya apa yang paling berharga buat kamu?

Mungkin jawaban setiap orang bisa beda-beda. Ada yang bilang keluarga

itu nomor satu. Keluarga yang paling berharga. Ada mungkin yang

menjawab materi yang dimilikinya sangat berharga. Aset- aset yang

tidak ternilai jumlahnya. Mungkin ada pula yang menjawab "Life".

Hidup ini adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya, tidak bisa

digantikan oleh apapun. Jawaban yang mirip adalah kesehatan itu

sangat berharga. Apalagi kalau sakit, pasti malah jadi keluar uang

dengan jumlah besar. Ada juga yang mungkin menjawab Tuhannya atau

agamanya adalah yang hal paling berharga dalam hidupnya.

Dan di sini, tidak ada jawaban salah ataupun benar, semua kembali

kepada pribadi masing-masing. Apa yang menurut seseorang berharga

belum tentu berharga pula di mata orang yang lain.


Baru-baru ini saya menonton film kartun berjudul White Fang. Cerita

mengenai anjing serigala, dengan segala perjuangan hidupnya. Dirilis

pada tahun 2018, dengan cinematography  yang cukup memukau. Di film

ini digambarkan perjuangan White Fang mencari jati dirinya. Dari pe-

milik yang netral, jahat, sampai jatuh ke pelukan pemilik yang

sangat baik. Pemilik terakhir mengajarkan arti kasih sayang kepada

White Fang. Dari sosok anjing penarik kereta salju, sampai terkenal

sebagai fighter dog yang tangguh, akhirnya menjadi anjing yang ting-

gal di peternakan. Tapi satu hal yang White Fang selalu rindukan pada

akhirnya, yaitu kebebasan. Freedom to choose his destiny.


Seperti halnya ketika kita sudah diberikan freedom, atau kebebasan

untuk memilih dalam hidup ini. Memilih pasangan hidup, memilih

pekerjaan, memilih di mana kita mau tinggal, memilih lingkungan per-

temanan dan pergaulan kita, dll. Ada pula hal-hal yang tidak bisa

kita pilih seperti orang tua, lahir di mana, latar belakang keluarga,

dll. Karena itu kebebasan sangatlah penting. Bebas dari perbudakan,

bebas untuk mendapatkan hak-hak kita. Bebas untuk pergi ke manapun

kita inginkan. Nah, ini masalahnya. Saat ini, kita bisa merasakan

betapa berharganya kebebasan yang pernah kita rasakan sebelum wabah

covid19. Sekarang pergi ke manapun pastinya tidak sebebas sebelumnya

, apalagi jika diharuskan melakukan penerbangan ke luar negeri.

Banyak protokol dan mekanisme yang harus dilakukan. Jadi sekarang ini

kebebasan mahal harganya @@ I miss that freedom so much! (AYS) 








Saturday, July 18, 2020

you are special

YOU ARE SPECIAL


You are special...

Because you are God's Masterpiece

Number one and only 

in this world

You were created in a unique way 

No one can be like YOU

Appreciate this life

Appreciate each breathe in

Appreciate each moment

Appreciate each opportunity

 Be glad and realize

That you are special

If someone says that you are not,

It means they are lying

Keep breathing and giving thanks,

by : Your sincere sister 

(AYS)

This poem is dedicated to the suicide victims and those who feel 

loss and want to give up


 
 

Wednesday, July 15, 2020

"I don't know"

Jawaban yang simple ketika ditanya seseorang adalah dengan mengatakan, " Ga tahu." Bisa juga benar-benar tidak tahu.  Ada dua kemungkinan yang pertama benar-benar tidak tahu, yang kedua males jawab.

Saya percaya, perkataan adalah cerminan dari diri kita sendiri. Seorang anak kecil yang mengatakan, " Ga tahu" berkali-kali mungkin terlihat lucu dan menggemaskan. Namun ketika orang dewasa yang mengatakannya, akan lebih terlihat tidak profesional, kurang berusaha, terkesan meremehkan si penanya (padahal mungkin tidak ada maksud untuk seperti itu). Dan, itulah cerminan pribadi si " I don't know" di mata penanya.

Jujur saya paling malas, ketika saya bertanya sesuatu, dan jawabannya adalah "ga tahu" walau mungkin orang itu benar-benar tidak tahu, namun dia bisa berusaha untuk mencari tahu. Usaha, diperlukan dari sekedar kata, " Ga tahu".

Apalagi sebagai pengajar, pantang menjawab, "ga tahu" pada murid-murid. Kalaupun ada yang saya tidak tahu, pasti saya minta waktu untuk mencari tahu terlebih dahulu. Sehingga saya bisa yakin dengan jawaban yang diberikan kepada murid-murid nantinya.

Demikian juga dengan murid yang menjawab "tidak tahu", di pandangan saya adalah dia belum berusaha, kok bisa-bisanya bilang, " ga tahu." Dan biasanya saya akan minta untuk usaha dulu, cari tahu, apapun hasilnya tetap saya apresiasi usaha untuk mencari jawaban daripada sekedar kata, " ga tahu." Ini menurut pandangan saya yah, kata, " Ga tahu" tidak memiliki daya juang, jadi kurang tepat dipakai sebagai jawaban ketika belum ada usaha yang menyertai. Jadi tahukah Anda?  " ....... (AYS)

Saturday, July 11, 2020

Terlambat

Terlambat atau istilah lainnya telat. Telat bisa banyak macem, telat ke sekolah, telat bangun, telat datang bulan (untuk wanita yah), telat nikah, telat mikir, dan seabrek telat lainnya. Pokoknya kalau dengar kata telat, sepertinya konotasi sudah langsung negatif.

"Being Late" atau istilahnya terlambat memang bukan perbuatan yang dapat membuat orang kagum, dan memuji kita. Yang ada mungkin sebaliknya, dihina dan dimaki karena terlambat. Perusahaan-perusahaan besar contohnya memberlakukan disiplin yang cukup ketat pada pegawai yang terlambat, contoh konsekuensinya yaitu dengan pemotongan gaji dan sanksi sosial (dijauhi rekan kerja dan dicibir kalau sering telat). Demikian halnya dengan  dateline  tulisan di perusahaan media cetak atau elektronik, ketika telat mengirim artikel, pasti akan mengganggu sistem kerja bagian lainnya. Sama juga dengan anak sekolah atau kuliah yang terlambat mengirim tugas, akan kena sanksi, baik berupa pemotongan nilai atau juga sanksi sosial.

Tapi apakah terlambat itu salah? Kadang saya berpikir, pasti orang-orang yang terlambat juga tidak mau berada dalam posisi terlambat ( Saya juga mengalami yang namanya terlambat, dalam bentuk apapun itu). Namun terkadang ada hal-hal di luar diri kita, yang membuat mau tidak mau terjadi keterlambatan tersebut. Contohnya, sudah persiapan berangkat lebih pagi, namun tiba-tiba ada kecelakaan di jalan yang membuat jalanan menjadi macet parah. Hal-hal yang seperti tidak bisa dihindari. Sudah siap, mau mengerjakan tugas, tiba-tiba sakit. Jadi, menghambat penyelesaian tugas. Ada juga kasus, sudah siap menikah, calonnya yang belum siap. Keterlambatan, dapat disebabkan karena berbagai hal. Tidak selalu karena diri sendiri yang bermasalah, walau kebanyakan memang karena faktor dari dalam diri.

Sebenarnya menurut hemat saya, terlambat tidak selalu salah, yang salah adalah berlambat-lambat. Ketika kita berlambat-lambat, waktu terbuang percuma. Hal ini bisa menghambat kemajuan kita secara pribadi. Lain halnya, ketika kita sudah cekatan, melakukan yang terbaik, namun masih terlambat, itu semua di luar kendali kita. Jadi terlambat tidak selalu buruk. Setuju? (AYS)  

Wednesday, July 8, 2020

Persepsi

PERSEPSI
 
 
Kau tak pernah salah
 
Selalu benar
 
Ada banyak pandangan
 
Tetapi...
 
Selalu ada satu cara memandang 
 
Selalu ada satu cara bereaksi
 
Selalu ada satu cara menerima
 
Tak perduli apa kata orang
 
Tolong...
 
Ini hanya
 
Persepsi saja...  
 
Jangan dimasukkan  ke dalam hati
 
Cukup dipikir...
 
Dan direnungkan...
 
PERSEPSI
(AYS) 

Guess a thing

It makes you grow, It makes you stronger, Push you out of your limit, It's your friend, It's something that you can solve Once you o...