Thursday, May 7, 2020

SUDUT PANDANG

Apa yang kita bisa lihat dari foto ini?


Gelas? Ya, betul gelas, lalu ada cokelat, ya betul,ada cokelat, ada biskuit cokelat. Minuman apa ini? Cokelatkah? Atau kopi dalgona yang lagi ngetrend sekarang ini?  Gambar bisa berbicara banyak hal tergantung bagaimana kita melihatnya. Apakah saya sedang minum ini? Kapan gambar ini diambil? Apa minuman ini saya buat sendiri atau saya membelinya? Dimana ini? Banyak pertanyaan akan muncul.

Yang tahu pastinya adalah yang punya gambar ini, yaitu saya sendiri. Setiap orang punya penilaian masing-masing, punya sudut pandang masing-masing, namun yang tahu pasti kebenarannya adalah SAYA sendiri, yang punya gambar. Dan gambar ini diambil beberapa tahun yang lalu, 2 tahun yang lalu, di restoran, dan ini bukan dalgona kopi, melainkan es cappucino.  Tentu saja ini dibeli, bukan gratis haha.  Pastinya gambar ini diambil bukan saat puasa, bukan di bulan ramadhan.

Sama seperti gambar yang punya banyak sudut pandang dan persepsi yang berbeda, demikian hidup kita. Mungkin orang bisa bilang banyak hal, dan punya penilaian masing-masing tentang diri kita. Oh, si A mah orangnya begini, si B orangnya begitu, si C orangnya seperti ini. Namun kembali ke diri kita sendiri, bagaimana kita menilai diri kita, bagaimana Sang Pencipta menciptakan kita, dalam kodrat yang baik adanya. Orang bisa menilai buruk tentang kita, punya pandangan negatif, tetapi itu tidak berpengaruh banyak, yang paling penting adalah kebenarannya. Seperti gambar yang tahu detailnya adalah yang membuat gambar, demikian hidup kita, yang tahu banyak tentang diri kita, adalah pencipta kita, Tuhan sendiri. Mau tahu lebih banyak tentang gambar ini? Tanya pada saya. Mau tahu lebih banyak tentang hidupmu? Tanya pada penciptamu. (AYS) 

Wednesday, May 6, 2020

"HATI NURANI"

Ada yang bilang, " zaman sekarang banyak orang yang hati nuraninya sudah tumpul."
Tumpul kalau menurut KBBI artinya 1 papak pada ujungnya (tidak runcing); tebal pada bagian yang tajam (tidak tajam); majal: pisau yang amat -- ini tidak dapat dipakai mengiris bawang; ia meraut pensil yang --; dia sedang mengasah pisau yang -- itu; 2 ki tidak mudah mengerti; bodoh: pikirannya sangat --; Jadi kira-kira kalau hati nurani sudah tumpul berarti hati nuraninya sudah tidak tajam. Pisau kalau sudah tidak tajam, artinya sudah tidak bisa digunakan menurut fungsinya. Hati nurani yang tumpul, bisa dikatakan tidak dapat berfungsi sebagaimana yang seharusnya.

Kadang ketika, kita ingin melakukan sesuatu yang salah atau berbuat dosa, seperti ada alarm yang mengingatkan untuk tidak melakukannya, nah bisa dibilang hati nurani masih berfungsi. Namun terkadang di tengah situasi dan tuntutan zaman yang semakin tidak menentu, orang bisa saja berbuat nekat, tanpa menggubris hati nuraninya. Di saat sekarang ini banyak kasus perampokan, pencurian, kemalingan, dll. Biasanya terjadi karena tuntutan ekonomi.

Kehadiran hati nurani yang berfungsi dengan baik sangat diperlukan. Sebenarnya setiap manusia memilikinya, hanya sudah berfungsi dengan baik atau malah rusak, itu masalahnya. Bagaimana memperbaikinya bila rusak? Tentu kembali kepada penciptanya. Mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga hati nurani bisa kembali berfungsi. Hati kita harus diisi, dengan hal yang baik, dengan hal yang bermanfaat, dan positif. Kembali kepada sang pencipta hati. (AYS)










Tuesday, May 5, 2020

Kesempatan baik

"Setiap kesempatan dalam hidup kita, adalah kesempatan untuk menebarkan kebaikan."

Banyak yang berkata, "Nanti kalau saya sudah punya uang banyak, baru saya akan sumbang. Nanti kalau saya sudah kaya, saya akan bersedekah." Nanti kalau saya punya uang, baru saya bisa bantu" Kata nanti, nanti, nanti... yang entah kapan dapat terwujud. Tidak ada salahnya berkata seperti itu. Namun apa yang bisa kita lakukan hari ini, untuk membantu, untuk menolong sesama, itu yang paling penting, dan harus diutamakan.

Kebaikan apa yang bisa kita lakukan?Lalu apa kebaikan harus selalu berwujud materi? Jawabnya tentu saja tidak, Tidak harus materi, ketika kita mengorbankan waktu, tenaga, pemikiran, bahkan barang yang kita miliki untuk kita sumbangkan, itu  sudah merupakan suatu kebaikan.

Namun pastinya itu semua harus dilakukan dengan hati yang rela, ikhlas. Memberi dengan keihklasan dan tanpa  berharap pamrih. Di sini, setiap motivasi diuji ketika memberi. Semoga kita semua tetap tulus dalam menabur kebaikan!(AYS)

Monday, May 4, 2020

"SOK KUAT"

Banyak orang menyombongkan diri dengan berkata, aku kuat, aku sehat, gak apa-apa, semua pasti baik-baik saja. Sebenarnya dalam hati kecil, pasti ada rasa takut, rasa khawatir.Jadinya timbul rasa sok kuat, sok hebat, sok pemberani, dan jenis sok yang lain. Sok kali ini yang akan dibahas adalah sok kuat. Seperti apa sieh sok kuat ini? Yang pasti merasa diri kuat, walaupun sebenarnya tidak kuat. Ketidakjujuran dan GENGSI menjadi salah satu penyebab dari "sok kuat" ini timbul. 

Sok kuat juga bisa timbul karena TANGGUNG JAWAB. Loh , kok bisa? Iya tanggung jawab, merasa bertanggung jawab terhadap kaum yang lebih lemah, kaum yang lebih kecil, jadi memberanikan diri memikul tanggung jawab menjadi sosok "sok kuat." Saya sendiri pernah mengalaminya, walau tidak bertahan lama (hehe)

Lalu apakah salah bila alasannya adalah tanggung jawab, beban moril untuk tidak terlihat lemah? Tidak salah. Namun setiap manusia ada batasannya. Ketika kita sudah merasa tidak kuat, dan merasa terpuruk, alangkah baiknya untuk mengambil langkah jujur JUJUR terhadap siapa? Yang pasti terhadap diri sendiri dulu. Mengakui kalau kita tidak sekuat yang orang pikirkan, mendekatkan diri kepada Tuhan, lalu mencari tempat untuk bercerita, dengan sosok yang bisa kita percayai. Selamat menjadi sosok yang kuat, namun bukan "Sok kuat"(AYS).

  People Cry Not Because They're Weak It's Because They've Been ...

Sunday, May 3, 2020

KANGEN

Kalau lagi social distancing, PSBB, apa sieh yang paling kalian kangen? 

Kalau saya kangen:

1. Kumpul-kumpul

2. Suasana rame

3. Bebas untuk bepergian ke mana kita suka

5. Makan di resto

6. Berisiknya anak kampung kalo lagi main petasan ( hehe) apalagi pas puasa

 Tapi juga suka  suasana sekarang yang:

1. Ga macet

2. Udara lebih bersih

3. Alam lebih asri

4. Kebersihan lebih terjaga

Semua ada positif dan negatifnya, tapi yang paling penting tetap sehat dan jaga kondisi kita masing-masing, ya 💗😊



Saturday, May 2, 2020

"TAKUT"


Siapa yang tidak pernah merasakan takut?

Saya pikir jawabannya tidak ada. Takut bisa karena berbagai hal. Rata-rata anak kecil takut melihat hantu, bahkan orang dewasa ada juga yang takut melihat hantu. Ada yang takut gelap, takut akan ruang sempit, takut mimpi buruk, bahkan takut jatuh miskin (hahha). Ada yang takut akan ketinggian. Saya salah satunya. Namun saya sudah menjadi pemenang atas rasa takut saya. Bagaimana caranya? Dihadapi. Setiap saya takut melalui ketinggian, saya malah berusaha melewati ketinggian itu. Alhasil, saat kuliah dulu, saya selalu usahakan melewati jembatan penyeberangan. Saat bawa kendaraan, saya lewati jalan layang. Awalnya gemetar, lutut langsung lemas, pikiran melayang. Tapi lama-lama saya terbiasa, tidak takut lagi.

Sama seperti hidup ini. Takut tidak menyelesaikan masalah. Namun itu wajar, selama masih hidup, pasti akan ada rasa takut. Tetapi solusinya hanya satu, dihadapi, bukan dihindari. Dan percaya, apapun agama kita apapun latar belakang kita, ada Tuhan yang selalu menjaga. (AYS)


Friday, May 1, 2020

ADA YANG KURANG

Ada seorang pemuda yang sangat kaya raya, dia dapat memiliki hampir segala sesuatunya  yang ia inginkan. Suatu ketika, dia sakit dan hampir mati. Kondisinya kritis. Dia berjuang untuk hidup, bahkan untuk setiap sisa nafas yang dia miliki. Lalu dia berkata, "Tuhannnn, aku belum siap untuk pergi menghadapMu, ada yang kurang aku lakukan selama di dunia."

Lalu Tuhan berkata, "Oke, baik aku berikan kesempatan untuk kau kembali sebentar saja." Sesudah itu dia kembali ke bumi, dia ingin menikmati makanan favoritnya untuk terakhir kali, makanan nan mahal dan mewah, caviar. Priiiittttt, waktu habis, dan dia harus kembali. Tetapi pemuda ini kembali bernegosiasi. Dia meminta perpanjangan waktu  lagi. "Masih ada yang kurang Tuhan." Ternyata dia ingin kembali ke bumi untuk mengendarai mobil kesayangannya Porsche. Tuhan terlalu baik, dikabulkan permintaan si pemuda walau hanya sebentar. Tapi tidak sampai disitu, setelah kembali menghadap Tuhan, dia masih resah, dan merasa ada yang kurang. Tuhan lalu bertanya, "Apa yang membuatmu begitu resah, hai anak-Ku?" " Entahlah,aku selalu merasa ada yang kurang. " Seakan aku ingin membawa semua yang aku miliki di bumi ke surga." Tuhan pun tersenyum dan berkata, " Di surga tidak boleh membawa satu pun barang dari bumi. Semua yang ada harus ditinggalkan."Kalau engkau belum sanggup meninggalkannya, kau belum layak untuk masuk ke surga, anak-Ku." Kalau begitu izinkan aku  Tuhan,  untuk memeluk keluargaku untuk terakhir kalinya. Baiklah, permintaanmu dikabulkan. Akhirnya si pemuda meninggal di pelukan keluarganya.

Demikian kisah si pemuda kaya, yang kesulitan untuk masuk surga. Dia selalu merasa ada yang kurang. Padahal kalau kita lihat, dia punya segalanya. Hidupnya bergelimangan harta. Deretan mobil mewah menjadi koleksinya. Terbang kesana-kemari dengan pesawat pribadi. Makan di restoran mahal dan berkelas. Tapi sekaya apapun dia, ketika bertemu dengan Tuhan, tetaplah akan meninggalkan apa yang dimilikinya di bumi, termasuk keluarganya. Keluarga bisa mengantar kita menemui ajal, tapi hanya sampai peristirahatan terakhir kita di liang kubur. Setelah itu ? Hanya antara kita dan Tuhan. Jadi pastikan, tidak ada yang kurang ketika kita bertemu Tuhan, kita sudah siap. AMIN (AYS) 

Guess a thing

It makes you grow, It makes you stronger, Push you out of your limit, It's your friend, It's something that you can solve Once you o...