Sunday, June 7, 2020

"Filter"

Pernahkah kita berpikir kalau isi otak kita mungkin terdiri dari berbagai hal? Seperti sebuah rumah, yang terdiri dari berbagai kamar. Ada ruangan-ruangan yang berisi pikiran yang indah, sesuatu yang kita suka, ada juga ruangan-ruangan yang berisi sesuatu yang kita tidak suka. Ruangan yang kita suka pun bisa dikelompokkan lagi jenisnya, berupa makanankah, kegiatan atau aktivitas, orang-orang, kata-kata, gambar, tempat wisata, dll. Begitu juga dengan ruangan yang kita tidak suka, dikelompokkan jenis-jenisnya.

Ada juga ruangan yang berisi kekhawatiran, ketakutan-ketakutan kita. Ada juga ruangan yang dikunci, like a secret room, hanya yang punya kunci yang bisa memasukinya. Seseorang atau sesuatu yang ingin masuk ke dalam rumah kita pun harus seizin pemilik rumah. Sama seperti pikiran kita, apa yang masuk ke pikiran kita adalah seizin dari pemilik rumah. Si pemilik rumah yang memiliki kuncinya. Dan dia juga yang memiliki hak untuk mem-filter apa yang masuk ke dalam pikirannya, baik ataupun buruk. Rumah, ada yang memiliki filter yang bagus, namun ada juga yang filternya sudah kotor. Bila rumah tersebut sudah kotor filternya, harus dibersihkan kembali. Supaya apa? Supaya tidak merusak bagian lainnya dari rumah. Lalu bagaimana filter yang rusak bisa kembali berfungsi. Dengan kembali pada kodrat manusia, menyucikan diri, mendekat kepada Tuhan. (AYS)


Thursday, June 4, 2020

"Amarah"

Ketika suasana  hati kita sedang baik, mungkin segala sesuatunya akan terlihat baik dan indah. Tetapi ketika sedang buruk kondisinya, seringkali yang terjadi adalah semua menjadi serba salah, dan amat mengganggu.

Apakah wajar ketika seseorang menjadi marah?  Wajar pastinya, karena manusia memiliki emosi. Dan emosi itu harus tersalurkan dengan benar dan tepat. Kita bisa merasa senang, gembira, terharu, sedih, marah, kecewa, putus asa, merasa tertekan, bingung, dll. Banyak sekali ungkapan atau luapan emosi manusia. Dan salah satunya adalah amarah. Ada istilah angkara murka, Menurut KBBI online, artinya sebagai berikut: angkara/ang·ka·ra/ 1 n kebengisan: janganlah Anda berbuat -- terhadap sesama manusia; 2 n kekurangajaran (terhadap perempuan dan sebagainya): ia tidak pernah berbuat -- terhadap istri orang; 3 a loba; tamak;-- murka kebengisan dan ketamakan: raja yang -- murka; Jadi kurang lebih kalau digabung adalah suatu kemarahan yang dapat mengakibatkan kejahatan.

Apakah kemarahan bisa membuat seseorang melakukan kejahatan? Jawabannya tentu saja bisa. Itu adalah ungkapan emosi negatif yang salah. Sehingga menyebabkan seseorang melakukan kejahatan akibat amarahnya. Ada kasus anak membunuh ibunya sendiri, karena kekesalan yang bertumpuk sehingga menjadi amarah yang terpendam. Ada kasus dimana istri membunuh suaminya sendiri karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Cemburu menjadi suatu kemarahan yang berakibat perilaku kejahatan, baik direncanakan maupun tidak direncanakan. Ada pula kasus orang tua membunuh anaknya, karena kesal pada tingkah si anak yang berujung pada kemarahan yang tidak terkendali.

Apapun bentuknya, luapan emosi kemarahan yang berujung pada kejahatan  adalah salah. Namun kemarahan tidak bisa juga dilihat dari satu sisi. Kita bisa melihat ada sebab, ada akibat. Ada hal-hal yang dapat menimbulkan kemarahan. Lalu apakah kita harus menghindar dari hal-hal tersebut? Misalnya kita tahu, orang ini bisa membuat kita marah, maka kita akan menghindari orang tersebut. Contoh ketika di kantor, lingkungan kampus, rumah, sekolah. Beberapa orang menerapkan cara ini, untuk mengontrol kemarahannya, yaitu dengan menghindari kemungkinan-kemungkinan pemicunya. Tetapi ada kalanya, kita tidak bisa menghindar. Terutama bila orang itu tinggal serumah dengan kita. Setiap hari adalah perjuangan. Bagaimana mengatasinya? Disinilah dibutuhkan tenggang rasa, kesabaran, dan pengontrolan diri. Selain itu, menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas yang membuat kita fokus pada diri kita, bukan sekeliling, akan juga cukup membantu. Menghindar, kadang bisa menjadi solusi, daripada ribut. tetapi ada hal-hal tertentu dalam hidup, yang tidak bisa kiat hindari, melainkan harus dihadapi dengan bijak. Juga bijak dalam memilih, dimana kita mau membuang energi amarah kita, secara positif.(AYS)


Wednesday, June 3, 2020

"Hakuna Matata"

Waktu kecil, saya suka sekali menonton Lion King. Lagu-lagu dan ceritanya begitu menginspirasi. Salah satu ungkapan yang kerap kali disampaikan di film ini adalah "Hakuna Matata" alias no worries, "Jangan kuatir." Lagu Hakuna Matata sendiri bertema riang dan sangat menghibur. Membuat pendengar seakan bisa melupakan masalah dan beban yang ada.

Apa yang mungkin sedang kita khawatirkan? Setiap orang pasti punya masalahnya sendiri. Beban hidup dan kekhawatiran setiap orang tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Orang yang kaya, mungkin khawatir kehilangan uangnya yang banyak dan menjadi miskin. Orang miskin khawatir uangnya tidak cukup untuk makan sehari-hari. Orang sakit khawatir, akan kematian. Dan orang sehat pun bisa merasa khawatir untuk sakit. Banyak sekali jenis kekhawatiran, dan itu hanya sebagian saja.

Satu hal yang penting di sini, adalah jangan biarkan SUKACITA kita direnggut oleh kekhawatiran. Orang yang khawatir itu jadi serba salah. Makan tak enak, tidurpun tak pulas. Biasanya mereka akan siaga, dan tanggap terhadap suasana dan situasi di sekeliling. Kekhawatiran yang berlebihan juga bisa mengakibatkan penyakit mental seperti paranoid. Orang yang khawatir sulit untuk menikmati hidupnya. Padahal mungkin, makanan  enak di depan mata, ada pizza yang lezat, cemilan es krim yang menggoda (haha) tapi karena kekhawatiran, alhasil tidak bisa menikmati makanan tersebut.

Lalu bagaimana mengatasinya? Ada beberapa cara yang mungkin bisa kita coba, salah satunya yaitu dengan menenangkan diri, berdoa, lebih dekat kepada Tuhan. Sehingga menghasilkan sikap berserah, alias sadar semua ga dibawa mati. Setelah itu bekerja. Kenapa bekerja bisa menghilangkan khawatir? Dengan bekerja, waktu kita tidak akan habis untuk memikirkan segala kekhawatiran yang kita punya. Dan yang terakhir bernyanyi, nyanyi apa?" Hakuna Matata" ♬♪♬😆😆  (AYS) 

Saturday, May 30, 2020

Perpisahan

Hari-hari ini banyak hal yang mungkin sudah kita rencanakan sebelumnya, akan berubah. Terutama karena wabah covid19 yang masih melanda dunia ini. Termasuk teman saya dan keluarganya. Dia dan keluarganya berencana stay di Indonesia dalam waktu lama, tapi karena wabah covid melanda, ada beberapa perubahan dari rencana sebelumnya.

 Wah, sedih banget rasanya kalau kita sudah dekat sama orang itu dan keluarganya, sudah best friend banget dan anggap seperti keluarga sendiri, namun harus berpisah. Tapi saya jadi teringat kata-kata yang bilang, dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Dan saya percaya Tuhan punya rencana yang terbaik buat sahabat saya dan keluarganya, dengan kepindahan ini.

Beliau banyak membantu saya, orangnya sangat ringan tangan, pintar, dan hatinya amat baik. Saya kenal beliau dan keluarganya dari tahun 2014. Berawal dari beliau menjadi murid saya dan saya menjadi gurunya. Namun sepertinya sekarang ini terbalik, saya yang menjadi muridnya (haha). Banyak hal yang saya pelajari dari beliau. Sudah sekitar 6 tahun, dan kita sering bekerja sama dalam berbagai proyek untuk pelayanan, sosial dan  kemanusiaan. Orangnya amat cekatan, tidak takut terjun ke lapangan langsung, penuh sukacita dan mengasihi anak-anak. Beliau " punya hati" untuk orang-orang Indonesia. Beliau dan suaminya tepatnya.Kita masih akan tetap keep in touch. Tapi tentu terpisah jarak dan waktu, Sampai berjumpa Mrs. X semoga, Anda dan keluarga selalu sehat! (AYS)





Thursday, May 28, 2020

Mengalahkan Diri Sendiri

Ketika kita memiliki tujuan, untuk mencapai tujuan itu pastinya kita harus berjuang sekuat tenaga.
Namun tidak dipungkiri, hal ini tidak sepenuhnya mudah, ada harga yang harus dibayar. Ada orang yang memiliki target, ingin di usia 40 tahun, sudah tidak perlu bekerja keras lagi, melainkan uang yang bekerja untuknya. Sebelum mencapai targetnya tersebut, pasti ia harus bekerja keras terlebih dahulu. Dalam kerja keras, terkadang kesehatan terlupakan, kita jadi lebih fokus kerja, kerja dan kerja untuk memenuhi target tersebut. Diperlukan wisdom di sini atau hikmat, agar keseimbangan hidup dapat tercapai.

Terkadang, dalam perjalanan waktu, banyak kendala yang harus dihadapi dalam mencapai tujuan atau goal yang sudah kita buat. Biasanya yang terjadi adalah niat hati sudah baik, namun kenyataannya jalan tidak semudah itu. Ada tantangan, rintangan, hambatan dan masalah. Sebenarnya di mana sumber masalahnya? Sering kali kita sering menyalahkan orang lain  atau hal tertentu. Tapi pernahkah kita berpikir ketika kita tidak mencapai suatu goal atau target, hal pertama yang harus dikoreksi adalah diri kita sendiri? Self-improvement with your best version every day, berusaha untuk menjadi versi diri kita yang terbaik setiap hari. Begitu gampang, ketika ada masalah, menyalahkan situasi, orang lain, atau hal-hal tertentu. Padahal sering kali yang menjadi sumber masalahnya adalah dari dalam, yaitu diri kita. Ketika seseorang ingin mendapatkan keinginannya, tapi kerjanya setiap hari hanya bermalas-malasan, apa yang salah di sini? Nomor satu pasti orang tersebut harus evaluasi diri. Dan dalam hidup saya, saya tidak pernah melihat orang yang rajin, pekerja keras, sampai harus kelaparan.  Kalaupun Tuhan izinkan hal tersebut, mungkin dalam waktu tidak lama. Setelah itu, orang tersebut bisa bangkit kembali.

Diri kita adalah aset yang tidak tergantikan. Kualitas diri kita tidak ditentukan oleh keadaan atau orang-orang di sekitar kita. Orang lain hanya bisa menilai, sesuai dengan apa yang mereka lihat. Namun yang lebih tahu diri kita seperti apa, hanya kita sendiri dan Tuhan sang pencipta. Jadi musuh terberat kita sebenarnya adalah diri kita sendiri, bagaimana mengalahkan ego, kemalasan, kepahitan, kecongkakan, dan sifat-sifat buruk lainnya, termasuk kebiasaan menunda-nunda. Mungkin saya akan bahas  tentang hal-hal ini di tulisan selanjutnya. Stay blessed!  (AYS)

Tuesday, May 26, 2020

Akurat

Apa arti akurat?

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata akurat adalah teliti; saksama; cermat; tepat benar. Apakah Anda seseorang yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi? Pasti cocok untuk jadi analyst (hehe) Dalam pekerjaan apapun, ketika seseorang memiliki skill atau keahlian untuk menyampaikan data dengan akurat, pasti akan sangat berguna bagi perusahaan.

Semua orang pastinya berharap bisa mendapatkan data-data yang akurat, tidak mau ada kesalahan dalam penyampaian laporan. Dari pengamatan saya, ciri-ciri orang yang akurat itu, pembawaannya biasanya tenang, tidak terburu-buru, tidak mudah juga untuk menghakimi, karena dia biasanya akan mengumpulkan data atau bukti-bukti yang terpercaya baru siap untuk melaporkan hasilnya.

Sama halnya dalam kehidupan bersosialisasi, ketidakakuratan dalam penyampaian informasi ketika berkomunikasi bisa sangat mengganggu. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan kesalahpahaman, dan konflik. Sebagai contoh ketika ingin memesan makanan. Saya pernah dipesan sama orang rumah, diminta untuk membeli makanan berupa martabak. Saya beli martabak, di otak saya yah, martabak itu martabak telur yang biasa dibeli oleh orang rumah. Saya beli martabak sesuai pesanan yang biasa dibeli, dari jumlah telur, dan tambahan-tambahan lainnya, seperti biasa kami minta untuk tidak pakai msg atau penyedap rasa. Eh, sampai rumah bukan disambut bahagia, malah ditanya, "Kok martabak telur? Di rumah sudah ada makanan, kita maunya martabak kue." Jiaah, puyeng langsung kepala ini (hehe). Ada kesalahpahaman, saya juga salah karena tidak bertanya detail jenis martabaknya (sudah terlanjut overconficence).

Orang yang akurat, juga kadang bisa dibilang orang yang cerewet, karena minta sesuatu serba detail. tetapi kalau memang itu berguna, kenapa tidak? Malas bertanya sesat di jalan. Kok malas bukan malu? Iya, soalnya sekarang ga zamannya malu, yang ada malu-maluin (haha). Tetapi kebanyakan orang malas bertanya, takut rempong, dibilang kepo. Padahal kalau memang penting dan sifatnya informatif,  bertanya itu sangat bagus. Dan, memang dibutuhkan keseimbangan pihak yang menjelaskan juga, untuk tidak terbeban memberi informasi yang akurat. Saya pernah juga soalnya terlalu banyak bertanya, diomelin (haha). Namun yang jelas, kelengkapan informasi itu penting, agar tidak terjadi miskomunikasi, mispersepsi, serta mis- mis lainnya. (AYS)

Monday, May 25, 2020

Ketagihan

Pernahkah kita merasakan ingin melakukan sesuatu lagi dan lagi? Rasanya kalau belum melakukan hal tersebut berkali-kali, terasa ada yang kurang.Contoh, main game dalam durasi cukup lama dan berkali-kali. Kalau tidak main game, jadi efek panas dingin, resah, dsb. Bahaya nieh, sudah masuk ke efek nagih, alias ketagihan. Bukan hanya main game, banyak hal lain, yang saya rasa kadang bisa jadi efek nagih, kalau tidak dibatasi dengan benar. Nonton film, dalam jangka waktu lama, sampai melupakan tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan, apalagi kalau filmnya panjang, durasi lama dan berseri. Rasanya mungkin ingin terus nonton sampai habis. Kalau episodenya sampai 100, apa kita mau nongkrongin terus sampai episode seratus seharian? Mata bisa merah, pikiran buyar (haha) Tapi saya pernah saking sukanya baca buku, novel 450 halaman dikebut dalam waktu 1,5 hari. (It's crazy thing) saking pengin selesai, dan seru banget ceritanya. Judulnya apa? Hahha Ini novel seru dan sudah pernah difilmkan. Itu aja cluenya 😆

Moment di mana banyak work from home memang susah-susah gampang. Harus pandai membagi waktu, memprioritaskan yang penting, tapi juga jangan sampai stres karena tidak ada hiburan. Stres, juga dapat merusak ketahanan tubuh atau sistem imunitas tubuh kita. Karena itu, tidak ada masalah dengan hiburan yang bisa kita lakukan di rumah, dengan menonton film, main games, berkebun, memasak, berolahraga, dsb selama tidak membuat efek ketagihan, yang membuat kita ingin lakukan terus menerus dan lupa dengan pekerjaan yang lainnya. (AYS)

Guess a thing

It makes you grow, It makes you stronger, Push you out of your limit, It's your friend, It's something that you can solve Once you o...