Hari-hari ini nyokap lagi sibuk-sibuknya bikin kue. Kadang ada bahan-bahan yang kelupaan untuk dibeli. Alhasil, ketika saya tidak sibuk, biasanya saya turun tangan beli ke toko bahan-bahan kue.
Di dekat rumah ada beberapa toko yang menjual barang-barang kebutuhan dasar membuat kue. Salah satunya ada toko yang besar, cukup terkenal, lalu saya pergi ke sana. Tokonya cukup rapi. Tapi yang saya tidak suka, ketika masuk harus buka alas kaki (hehe).
Pada hari itu, saya dititipkan beberapa bahan yang harus dibeli. Salah satu bahan yaitu kertas roti. Saya bertanya tentang kertas roti kepada sesosok ibu paruh baya yang berjaga di dalam, dia bilang tidak ada, habis. Selesai berbincang dan akan membayar, ada ibu di depan saya juga mencari kertas roti, kami mengantri di kasir. Kebetulan ibu ini urutannya di depan saya. Dia tanya kepada kasir soal kertas roti. Kasirnya masih muda, jawaban yang sama didapat, "Tidak ada kertas roti, lagi kosong." Dimana-mana habis" Kata si kasir muda ini. Si ibu depan saya bertanya lagi, " Mbak, tahu dimana toko lain yang menjual kertas roti?" Si mbak ini langsung bilang dengan cepat "tidak tahu." Setelah ibu ini pergi, giliran saya untuk membayar. Saya diam saja dan langsung membayar, tanpa bertanya apapun. Sampai di luar, seperti digerakkan untuk mampir ke toko sebelah, bertanya soal kertas roti lagi (lagi-lagi kertas roti, hehe). Saya tahu sebelah bukan toko kue, tapi iseng saja saya bertanya pada Bapak yang ada disitu. Lalu mas-mas yang membantu angkat-angkat barang mengarahkan saya ke toko yang di seberang.
Akhirnya saya pergi ke seberang, ada toko kecil di situ. Saya tidak tahu toko apa, karena tidak ada tulisannya. Ketika mendekat, ternyata itu toko kue. Dan ketika saya bertanya soal kertas roti. Mas yang jual langsung jawab "ada". Dan stoknya? Jangan ditanya, banyak.
Keluar toko dengan hati senang dan bersyukur karena sudah dapat barang-barang yang diperlukan. Mata saya juga sambil memandang sekeliling, mungkin bertemu ibu yang tadi, dan bisa membantu dia menunjukkan toko untuk dia dapat kertas roti Tapi sayang sekali, ibu itu sudah pergi entah kemana.
Banyak pelajaran berharga yang saya dapat, dari peristiwa ini, salah satunya jangan pernah menyerah terhadap keadaan. Kedua bertanyalah kepada orang yang tepat (entah benar-benar tidak tahu, atau karena persaingan dagang hehe). Ketiga, jangan abaikan petunjuk Ilahi, supaya dimudahkan jalannya. Jadi buat saya sieh ini semua kebetulan yang indah, disyukuri aja, dan semoga si ibu tadi juga dapat apa yag dicari, amin(AYS)
Di dekat rumah ada beberapa toko yang menjual barang-barang kebutuhan dasar membuat kue. Salah satunya ada toko yang besar, cukup terkenal, lalu saya pergi ke sana. Tokonya cukup rapi. Tapi yang saya tidak suka, ketika masuk harus buka alas kaki (hehe).
Pada hari itu, saya dititipkan beberapa bahan yang harus dibeli. Salah satu bahan yaitu kertas roti. Saya bertanya tentang kertas roti kepada sesosok ibu paruh baya yang berjaga di dalam, dia bilang tidak ada, habis. Selesai berbincang dan akan membayar, ada ibu di depan saya juga mencari kertas roti, kami mengantri di kasir. Kebetulan ibu ini urutannya di depan saya. Dia tanya kepada kasir soal kertas roti. Kasirnya masih muda, jawaban yang sama didapat, "Tidak ada kertas roti, lagi kosong." Dimana-mana habis" Kata si kasir muda ini. Si ibu depan saya bertanya lagi, " Mbak, tahu dimana toko lain yang menjual kertas roti?" Si mbak ini langsung bilang dengan cepat "tidak tahu." Setelah ibu ini pergi, giliran saya untuk membayar. Saya diam saja dan langsung membayar, tanpa bertanya apapun. Sampai di luar, seperti digerakkan untuk mampir ke toko sebelah, bertanya soal kertas roti lagi (lagi-lagi kertas roti, hehe). Saya tahu sebelah bukan toko kue, tapi iseng saja saya bertanya pada Bapak yang ada disitu. Lalu mas-mas yang membantu angkat-angkat barang mengarahkan saya ke toko yang di seberang.
Akhirnya saya pergi ke seberang, ada toko kecil di situ. Saya tidak tahu toko apa, karena tidak ada tulisannya. Ketika mendekat, ternyata itu toko kue. Dan ketika saya bertanya soal kertas roti. Mas yang jual langsung jawab "ada". Dan stoknya? Jangan ditanya, banyak.
Keluar toko dengan hati senang dan bersyukur karena sudah dapat barang-barang yang diperlukan. Mata saya juga sambil memandang sekeliling, mungkin bertemu ibu yang tadi, dan bisa membantu dia menunjukkan toko untuk dia dapat kertas roti Tapi sayang sekali, ibu itu sudah pergi entah kemana.
Banyak pelajaran berharga yang saya dapat, dari peristiwa ini, salah satunya jangan pernah menyerah terhadap keadaan. Kedua bertanyalah kepada orang yang tepat (entah benar-benar tidak tahu, atau karena persaingan dagang hehe). Ketiga, jangan abaikan petunjuk Ilahi, supaya dimudahkan jalannya. Jadi buat saya sieh ini semua kebetulan yang indah, disyukuri aja, dan semoga si ibu tadi juga dapat apa yag dicari, amin(AYS)