Saturday, May 30, 2020

Perpisahan

Hari-hari ini banyak hal yang mungkin sudah kita rencanakan sebelumnya, akan berubah. Terutama karena wabah covid19 yang masih melanda dunia ini. Termasuk teman saya dan keluarganya. Dia dan keluarganya berencana stay di Indonesia dalam waktu lama, tapi karena wabah covid melanda, ada beberapa perubahan dari rencana sebelumnya.

 Wah, sedih banget rasanya kalau kita sudah dekat sama orang itu dan keluarganya, sudah best friend banget dan anggap seperti keluarga sendiri, namun harus berpisah. Tapi saya jadi teringat kata-kata yang bilang, dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Dan saya percaya Tuhan punya rencana yang terbaik buat sahabat saya dan keluarganya, dengan kepindahan ini.

Beliau banyak membantu saya, orangnya sangat ringan tangan, pintar, dan hatinya amat baik. Saya kenal beliau dan keluarganya dari tahun 2014. Berawal dari beliau menjadi murid saya dan saya menjadi gurunya. Namun sepertinya sekarang ini terbalik, saya yang menjadi muridnya (haha). Banyak hal yang saya pelajari dari beliau. Sudah sekitar 6 tahun, dan kita sering bekerja sama dalam berbagai proyek untuk pelayanan, sosial dan  kemanusiaan. Orangnya amat cekatan, tidak takut terjun ke lapangan langsung, penuh sukacita dan mengasihi anak-anak. Beliau " punya hati" untuk orang-orang Indonesia. Beliau dan suaminya tepatnya.Kita masih akan tetap keep in touch. Tapi tentu terpisah jarak dan waktu, Sampai berjumpa Mrs. X semoga, Anda dan keluarga selalu sehat! (AYS)





Thursday, May 28, 2020

Mengalahkan Diri Sendiri

Ketika kita memiliki tujuan, untuk mencapai tujuan itu pastinya kita harus berjuang sekuat tenaga.
Namun tidak dipungkiri, hal ini tidak sepenuhnya mudah, ada harga yang harus dibayar. Ada orang yang memiliki target, ingin di usia 40 tahun, sudah tidak perlu bekerja keras lagi, melainkan uang yang bekerja untuknya. Sebelum mencapai targetnya tersebut, pasti ia harus bekerja keras terlebih dahulu. Dalam kerja keras, terkadang kesehatan terlupakan, kita jadi lebih fokus kerja, kerja dan kerja untuk memenuhi target tersebut. Diperlukan wisdom di sini atau hikmat, agar keseimbangan hidup dapat tercapai.

Terkadang, dalam perjalanan waktu, banyak kendala yang harus dihadapi dalam mencapai tujuan atau goal yang sudah kita buat. Biasanya yang terjadi adalah niat hati sudah baik, namun kenyataannya jalan tidak semudah itu. Ada tantangan, rintangan, hambatan dan masalah. Sebenarnya di mana sumber masalahnya? Sering kali kita sering menyalahkan orang lain  atau hal tertentu. Tapi pernahkah kita berpikir ketika kita tidak mencapai suatu goal atau target, hal pertama yang harus dikoreksi adalah diri kita sendiri? Self-improvement with your best version every day, berusaha untuk menjadi versi diri kita yang terbaik setiap hari. Begitu gampang, ketika ada masalah, menyalahkan situasi, orang lain, atau hal-hal tertentu. Padahal sering kali yang menjadi sumber masalahnya adalah dari dalam, yaitu diri kita. Ketika seseorang ingin mendapatkan keinginannya, tapi kerjanya setiap hari hanya bermalas-malasan, apa yang salah di sini? Nomor satu pasti orang tersebut harus evaluasi diri. Dan dalam hidup saya, saya tidak pernah melihat orang yang rajin, pekerja keras, sampai harus kelaparan.  Kalaupun Tuhan izinkan hal tersebut, mungkin dalam waktu tidak lama. Setelah itu, orang tersebut bisa bangkit kembali.

Diri kita adalah aset yang tidak tergantikan. Kualitas diri kita tidak ditentukan oleh keadaan atau orang-orang di sekitar kita. Orang lain hanya bisa menilai, sesuai dengan apa yang mereka lihat. Namun yang lebih tahu diri kita seperti apa, hanya kita sendiri dan Tuhan sang pencipta. Jadi musuh terberat kita sebenarnya adalah diri kita sendiri, bagaimana mengalahkan ego, kemalasan, kepahitan, kecongkakan, dan sifat-sifat buruk lainnya, termasuk kebiasaan menunda-nunda. Mungkin saya akan bahas  tentang hal-hal ini di tulisan selanjutnya. Stay blessed!  (AYS)

Tuesday, May 26, 2020

Akurat

Apa arti akurat?

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata akurat adalah teliti; saksama; cermat; tepat benar. Apakah Anda seseorang yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi? Pasti cocok untuk jadi analyst (hehe) Dalam pekerjaan apapun, ketika seseorang memiliki skill atau keahlian untuk menyampaikan data dengan akurat, pasti akan sangat berguna bagi perusahaan.

Semua orang pastinya berharap bisa mendapatkan data-data yang akurat, tidak mau ada kesalahan dalam penyampaian laporan. Dari pengamatan saya, ciri-ciri orang yang akurat itu, pembawaannya biasanya tenang, tidak terburu-buru, tidak mudah juga untuk menghakimi, karena dia biasanya akan mengumpulkan data atau bukti-bukti yang terpercaya baru siap untuk melaporkan hasilnya.

Sama halnya dalam kehidupan bersosialisasi, ketidakakuratan dalam penyampaian informasi ketika berkomunikasi bisa sangat mengganggu. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan kesalahpahaman, dan konflik. Sebagai contoh ketika ingin memesan makanan. Saya pernah dipesan sama orang rumah, diminta untuk membeli makanan berupa martabak. Saya beli martabak, di otak saya yah, martabak itu martabak telur yang biasa dibeli oleh orang rumah. Saya beli martabak sesuai pesanan yang biasa dibeli, dari jumlah telur, dan tambahan-tambahan lainnya, seperti biasa kami minta untuk tidak pakai msg atau penyedap rasa. Eh, sampai rumah bukan disambut bahagia, malah ditanya, "Kok martabak telur? Di rumah sudah ada makanan, kita maunya martabak kue." Jiaah, puyeng langsung kepala ini (hehe). Ada kesalahpahaman, saya juga salah karena tidak bertanya detail jenis martabaknya (sudah terlanjut overconficence).

Orang yang akurat, juga kadang bisa dibilang orang yang cerewet, karena minta sesuatu serba detail. tetapi kalau memang itu berguna, kenapa tidak? Malas bertanya sesat di jalan. Kok malas bukan malu? Iya, soalnya sekarang ga zamannya malu, yang ada malu-maluin (haha). Tetapi kebanyakan orang malas bertanya, takut rempong, dibilang kepo. Padahal kalau memang penting dan sifatnya informatif,  bertanya itu sangat bagus. Dan, memang dibutuhkan keseimbangan pihak yang menjelaskan juga, untuk tidak terbeban memberi informasi yang akurat. Saya pernah juga soalnya terlalu banyak bertanya, diomelin (haha). Namun yang jelas, kelengkapan informasi itu penting, agar tidak terjadi miskomunikasi, mispersepsi, serta mis- mis lainnya. (AYS)

Monday, May 25, 2020

Ketagihan

Pernahkah kita merasakan ingin melakukan sesuatu lagi dan lagi? Rasanya kalau belum melakukan hal tersebut berkali-kali, terasa ada yang kurang.Contoh, main game dalam durasi cukup lama dan berkali-kali. Kalau tidak main game, jadi efek panas dingin, resah, dsb. Bahaya nieh, sudah masuk ke efek nagih, alias ketagihan. Bukan hanya main game, banyak hal lain, yang saya rasa kadang bisa jadi efek nagih, kalau tidak dibatasi dengan benar. Nonton film, dalam jangka waktu lama, sampai melupakan tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan, apalagi kalau filmnya panjang, durasi lama dan berseri. Rasanya mungkin ingin terus nonton sampai habis. Kalau episodenya sampai 100, apa kita mau nongkrongin terus sampai episode seratus seharian? Mata bisa merah, pikiran buyar (haha) Tapi saya pernah saking sukanya baca buku, novel 450 halaman dikebut dalam waktu 1,5 hari. (It's crazy thing) saking pengin selesai, dan seru banget ceritanya. Judulnya apa? Hahha Ini novel seru dan sudah pernah difilmkan. Itu aja cluenya 😆

Moment di mana banyak work from home memang susah-susah gampang. Harus pandai membagi waktu, memprioritaskan yang penting, tapi juga jangan sampai stres karena tidak ada hiburan. Stres, juga dapat merusak ketahanan tubuh atau sistem imunitas tubuh kita. Karena itu, tidak ada masalah dengan hiburan yang bisa kita lakukan di rumah, dengan menonton film, main games, berkebun, memasak, berolahraga, dsb selama tidak membuat efek ketagihan, yang membuat kita ingin lakukan terus menerus dan lupa dengan pekerjaan yang lainnya. (AYS)

Friday, May 22, 2020

Tidak menyangka

Ada istilah "don't judge a book by its cover". Jangan menilai buku dari sampulnya saja. Tetapi di dunia saat ini, mau tidak mau kalau membeli buku pasti lihat sampulnya  (haha). Kalau sampulnya sudah rusak atau bukunya sudah kotor, apa ada orang yang mau membelinya? presentasenya kalaupun ada pasti sedikit saja.Nilai jualnya juga jatuh kalau sampulnya robek, atau kemasan buku sudah tidak bagus. Biasanya buku akan masuk ke daftar buku diskon (yeahh, buku diskon).

Saya pernah punya buku kesayangan berupa komik, judulnya Topeng Kaca. Wah itu kegemaran banget, sampai sudah jelek, kumel-kumel, tapi ga boleh dibuang. Kalau orang rumah mau buang, pasti ga terima (haha). Yang jelas, itu karena saya tahu isi buku itu, sesuatu yang saya suka, menarik, dan berharga untuk saya. Jadinya walau sudah lama, dan sampul sudah tidak bagus, buku sudah berwarna kekuningan, tapi ada nilai sejarahnya, tetap berharga buat si pemilik buku.

Kembali ke istilah melihat buku dari sampulnya. Hal yang terpenting disini adalah jangan mudah menghakimi. Ketika kita melihat buku yang sudah lama banget, contoh saja kamus sampai cokelat kekuningan warnanya, rasanya kok agak miris yah. Tapi kita tahu kalau isi kamus itu sangat berharga, terutama buat orang-orang yang lagi butuh kamus (nah!). Buat yang tidak sedang membutuhkan, ya tidak berharga.Karena ukuran berharga satu orang ke orang yang lain bisa berbeda-beda. Tergantung kebutuhan saat itu. Rasanya pikiran sempit sekali, kalau kita menyamaratakan semua  kebutuhan.  

Sama seperti, kita juga tidak bisa menilai sebuah buku, hanya dengan melihat sampulnya saja. Kita mesti mengerti isi keseluruhan buku tersebut, untuk bisa menilainya. Berlaku juga pada manusia,  kita tidak bisa menghakimi seseorang dari tampak luarnya saja. Oh, sepertinya dia bahagia. Ooh, hidupnya enak. OOh, hidupnya seperti tidak ada masalah. Ooh, hidupnya tidak ada beban. Ada teman saya, rumah tangganya kelihatan bahagia, harmonis, kemana-mana selalu bersama (seperti lem dan perangko), tetapi tiba-tiba ada kabar perceraian. Ada lagi yang punya mobil banyak, rumah mewah,hobi jalan-jalan luar negeri,  ternyata cicilannya juga banyak. Saat tidak bisa bayar dikejar sama debt collector.

Kita mengerti berharganya suatu buku ketika sudah membacanya sampai habis, demikian hidup seseorang seperti apa, akan terus dibaca sampai akhir hidupnya. Mungkin bukan kita yang akan membaca, namun orang-orang di sekitar kita, baik pada saat kita hidup dan setelah kita meyelesaikan kehidupan. Terus berjuang untuk menjadi buku yang menarik, baik, dan berguna!  (AYS)

Thursday, May 21, 2020

Managemen stres

Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya stres. Hal yang satu ini, memang tidak pandang bulu, bisa menimpa siapa saja tidak kenal usia, gender, maupun latar belakang. Stres biasanya bisa dibilang cukup ringan tingkatannya dibanding depresi. Selama manusia hidup, pasti harus dealing sama yang namanya stres.



Stres juga dapat dipicu oleh berbagai hal. Melihat situasi sekarang, banyak orang menjadi stres. Tapi jangan salah, fenomena belanja di saat lebaran, bisa juga merupakan pelampiasan dari rasa stres. Stres karena berada di rumah terus. Stres memikirkan ke depan bagaimana. Saat ini sedang heboh berita, dimana BLT yang diberikan kepada rakyat miskin, yang tujuan atau sasarannya untuk membantu perekonomian ( terutama kecukupan bahan pokok) tetapi malah dibelikan baju lebaran. Banyak toko-toko baju yang diserbu masyarakat. Dan setelah dicek ktpnya, mereka mayoritas penerima BLT dari pemerintah (dari berbagai sumber berita).



Banyak pihak, yang menyayangkan kenapa ini bisa terjadi. Kenapa masyarakat tidak bisa menahan diri dari keinginan untuk membeli baju lebaran (atau keperluan lain, yang bukan masalah perut atau pangan). Kekecewaan akan masalah penggunaan dan penyaluran BLT pun terjadi.



Tetapi ketika kita melihat dari kacamata yang berbeda, mungkin kita sedikit bisa mengerti kenapa sebagian masyarakat melakukan hal ini. Pertama, moment ini tidak terjadi setiap hari, namun setahun sekali. Mereka merasa wajar untuk membelanjakan uang dalam jumlah cukup besar, setahun sekali. Kedua, media sosial, iklan-iklan yang bermunculan, seakan memanggil para target customer untuk berbelanja, dan yang gampang tergoda (umumnya) adalah masyarakat kecil, terutama yang tidak mengerti pengelolaan ekonomi. Para pemilik usaha berusaha menarik pembeli sebanyak mungkin, agar usahanya laku. Semakin banyak yang terpancing iklan, dan membeli, semakin bagus dan menguntungkan. Karena sebelumnya toko-toko tutup, dan omzet pasti menurun. Kecuali, diberlakukan peraturan dilarang beriklan oleh pemerintah, mungkin beda cerita.(😅😅) Ketiga, kesadaran masyarakat kecil, akan bahaya covid 19 masih kurang. Sama seperti kita melakukan suatu tindakan tanpa pikir panjang, hanya berdasarkan dorongan hati atau intuisi saja. Padahal membeli di online shop juga tidak ada masalah, harusnya. Tetapi kenapa menyerbu toko-toko langsung? Jawabannya ada di hal yang keempat. Keempat, tingkat stres yang cukup tinggi bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan tanpa berpikir panjang.Stres karena berada di rumah dalam jangka waktu yang lama, butuh hiburan, dan belanja bisa menjadi salah satu alternatif.



Berbelanja bisa menjadi pelarian, di kala stres melanda, terutama bagi kaum perempuan. Saya juga merasakan itu (haha). Berbelanja bisa menjadi salah satu cara untuk tubuh (otak) memproduksi hormon endorfin dan dopamin yang mendatangkan perasaan happy atau bahagia. Kadang tidak cukup berbelanja di online shop, perlu ada excitement ketika memilih barang, memegang barang yang diinginkan, pergi dulu ke beberapa toko lalu kembali ke toko yang pertama. Itu mendatangkan sensasi berbeda.



Tetapi situasi sekarang pastilah berbeda. Situasi sekarang tidak seperti dulu, yang bisa bebas pergi kemana kita inginkan. Karena itu, dalam situasi seperti ini, diperlukan managemen stres yang tepat. Kadang tidak harus belanja di tempat yang jauh, belanja di mini market terdekat sudah bisa bikin happy, tidak harus jalan terlalu jauh, jalan sekitar komplek sudah cukup membantu. Atau bisa mengganti dengan kegiatan positif yang disukai, tanpa harus melanggar aturan yang telah ditetapkan. Hal yang paling penting adalah bijak dalam mengelola stres. (AYS)

Tuesday, May 19, 2020

Investasi Terbesar

Berbicara tentang investasi, mungkin yang ada di pikiran kita adalah uang. Investasi biasanya tidak akan jauh berbicara tentang uang dan perencanaan ke depan. Banyak sekali jenis investasi yang ditawarkan, yang bisa kita pilih untuk hari depan.

Seringkali manusia lupa berinvestasi dalam hal ini, yaitu tubuh kita. Jujur, saya bukan agen asuransi (hehe), jadi saya tidak sedang mempromosikan sesuatu, kecuali fakta lapangan. Tubuh kita adalah investasi terbesar yang kita miliki. Karena itu, ada istilah, "Sehat mahal harganya, booo".  Ketika sudah sakit, apalagi sakit berat, yang butuh ketergantungan terhadap obat-obatan, uang seakan tidak ada artinya, karena pasti akan habis begitu saja untuk biaya kesehatan.

Tubuh ini ketika masih sehat, sering kita lalai dalam pola tidur, pola makan, pola berolah raga. Terkadang waktu terbuang habis hanya untuk bekerja, kurang istirahat. Atau terlalu banyak istirahat, kurang kerja? (hehe).  Pola hidup yang sehat itu memang susah-susah gampang. Apalagi ketika kita belum terbiasa. Namun, tidak ada cara lain, ketika kita ingin bahagia, salah satunya adalah berinvestasi di tubuh kita. Ketika tubuh sehat, kita masih bisa mencari uang, asal tidak malas. Kalau sudah sakit, yang ada hanya akan membuang uang untuk biaya pengobatan. Sudahkah mengambil bagian untuk investasi di "situ"? (AYS)

Monday, May 18, 2020

Habis waktu

18 Mei 2020

Ditulis di tanggal itu, tetapi telat posting.  Pernah ga sieh kalian merasa kehabisan waktu? Rasanya waktu tidak akan pernah cukup. Namun permasalahnnya, apakah memang waktu yang tidak pernah cukup? Ataukah ada sesuatu yang mesti diubah dalam hidup kita. Ada time management yang salah   sepertinya.



Jam seperti yang kita tahu, pasti bergerak maju, ke depan, tidak pernah bergerak mundur ke belakang. Kecuali kalau kita membayangkan suatu alat yang namanya time machine atau mesin waktu. Kenapa selalu kehabisan waktu? Masalahnya mungkin kita  tidak bisa mengikuti alur jam yang ke depan, dan  terus maju. Jam  tidak akan berhenti bergerak, kecuali jam itu mati. Hidup berjalan terus seperti jam, dan waktu itu akan berhenti saat kita mati.

Karena itu ada pepatah mengatakan time is money, waktu itu berharga. Bahkan menurut saya lebih berharga daripada uang (tapi ini menurut saya loh ahhaha). Dengan siapa kita menginvestasikan hidup kita, dengan cara seperti apa kita menggunakan waktu kita, dan bagaimana waktu mengubah hidup kita. Maksudnya waktu mengubah hidup kita? Seiring waktu  berjalan, kita bisa mengenal orang dengan lebih dalam, mengerti hal-hal yang tadinya kita tidak mengerti. Waktu mendewasakan ( istilahnya). Jadi sudahkah menggunakan waktu dengan bijak hari ini? (AYS)

Sunday, May 17, 2020

RUGI!

"Jadi orang jangan terlalu baik, nanti dimanfaatkan orang lain!" Pernahkah kita mendengar kata-kata itu? Nasihat atau petuah untuk tidak bersikap terlalu baik. Saya sering mendengarnya, bahkan terkadang bisa dibilang bodoh, kalau terlalu baik.

Baik itu perlu, namun hikmat juga diperlukan untuk mengimbanginya. Di bulan puasa ini, banyak pengemis di jalan-jalan. Kadang kita butuh hikmat juga untuk membantu mana yang benar-benar perlu dibantu, dan mana yang tidak. Ada yang hanya berpura-pura lumpuh atau cacat, tetapi sebenarnya mereka normal. Mereka melakukan hal-hal semacam itu untuk mencari uang lebih, sehingga orang benar-benar merasa kasihan. Ada beberapa kasus, dimana pengemis itu ternyata memiliki rumah yang besar, tabungan yang banyak, kendaraan yang cukup mewah. Mungkin bisa dikatakan kondisinya melebihi yang memberi sumbangan atau sedekah. Sepertinya kita merasa hal yang dilakukan adalah salah sasaran? Apa benar seperti itu?

Saya selalu menganut prinsip, orang yang memberi biasanya lebih kaya daripada yang menerima. Ketika seseorang memposisikan dirinya adalah orang yang patut dikasihani, berarti dia adalah orang miskin yang sesungguhnya, walaupun mungkin mobilnya banyak, rumahnya besar. Ketika  memberi, sudah sepatutnya kita tidak menerapkan untung rugi, melainkan keikhlasan. Ikhlas dalam memberi. Karena itu, kalau saya merasa tidak yakin, atau belum ikhlas saya tidak akan memberi (apapun bentuknya, waktu, materi, tenaga, dsb). Dan, ketika saya sudah ikhlas atau  rela, maka melakukan atau menjalankannya pun enak rasanya.

Kalau bicara kerugian, saya bukan orang yang tidak pernah rugi, banyak hal, dimana saya berinvestasi yang salah baik, uang, waktu, tenaga, pikiran, dll. Namun karena saya menjalankan dengan ikhlas, saya tidak memusingkan untung ruginya. Hidup kalau selalu untung, kita tidak pernah belajar yang namanya kerugian. Jadi memberi bukan soal untung atau rugi, melainkan keikhlasan.(AYS) 

Saturday, May 16, 2020

Berbuat Kesalahan

Setiap kita pasti pernah berbuat kesalahan. Ada yang kesalahan kecil, ada yang kesalahan besar. Dan, bahkan ada juga kesalahan yang sukar untuk dimaafkan. Akhirnya saya merasa diri saya adalah manusia yang penuh kesalahan (haha).

Tapi jujur, dari banyak berbuat salah itu, saya banyak belajar. Kalau saya tidak pernah berbuat kesalahan mungkin saya tidak pernah belajar banyak. Dari kesalahan 1, 2, 3, 4, 5,,,, dan seterusnya. ada saja pelajaran baru yang saya dapat.

Namun ada pepatah berkata " lebih baik belajar dari kesalahan orang lain, daripada berbuat salah" Ini Smart thing menurut saya. Hal yang sangat pintar. Menjauhi kesalahan, bersikap benar, dan menjadi sempurna Sayangnya hidup saya tidak seperti itu. I wish, i never make any mistake, but that's only dream 😜 Saya pikir juga, tidak ada orang yang tidak pernah berbuat kesalahan. Semua orang pasti pernah. Saking terbiasanya berbuat salah, saya jadi sangat jatuh cinta dengan kesalahan  (just kidding).

Kesalahan-kesalahan saya tidak bisa diukur, panjang kali lebar kali tinggi, karena terlalu luas dan  bervariasi. Namun saya membiasakan diri dengan itu. Menerima kesalahan saya dan memperkecilnya menjadi kemungkinan dan peluang baru. Kesalahan bukan untuk disesali, tetapi untuk dinikmati dan diolah menjadi suatu peluang yang baru.

Ini bukan berarti hidup saya adalah kesalahan. Hidup adalah anugrah. Bagaimana kita menikmatinya, dan mensyukuri dari hari ke  hari. Kesalahan-kesalahan itu perlu untuk menjadikan hidup kita bervariasi, namun keberhasilan juga perlu untuk membuat kita mengerti enaknya jadi orang berhasil  (loh, hahaha). Kesalahan juga membuat kita jadi pribadi yang lebih rendah hati dan mau terus belajar. Jadi, jangan pernah berhenti berbuat salah ( maksudnya belajar dari kesalahan). Watch our steps, perhatikan langkah-langkah kita dan raih keberhasilan. (AYS)

Friday, May 15, 2020

Konsistensi


Bagi sebagian orang melakukan hal yang sama, secara rutin, dalam kurun waktu tertentu pasti ada rasa bosan. Kadang ini yang terjadi, ketika masih dalam situasi covid 19, orang-orang yang biasanya senang di luar, menikmati udara bebas, lalu karena situasi pandemi mengharuskan untuk selalu berada di rumah atau menghabiskan waktu banyak di rumah, pastinya bukan hal yang menyenangkan. Bagi orang yang sudah terbiasa di rumah, atau jarang keluar rumah, berdiam di rumah terus, kadang pasti ada rasa jenuh. Tidak semua orang dapat bertahan dalam situasi yang cukup sulit ini. Belum ditambah kemungkinan resesi ekonomi yang  melanda dunia, dalam kurun waktu yang belum diketahui sampai kapan akan berakhir.

Namun salah satu hal,  yang saya pelajari disini adalah hal yang bernama KONSITENSI. Hal sama yang dilakukan berulang-ulang. Saya belajar dari Ibu saya. Setiap hari Beliau tidur jam 21.00 wib atau paling lambat jam 22.00 wib sudah tidur. Beliau tidur, lalu jam 03.30 WIB sudah bangun, ada saja yang dikerjakannya, mencuci, beres-beres rumah, olah raga pagi. Setiap hari itu rutin dilakukan. Tubuh Beliau jarang sakit, kalaupun sakit, bukan sakit yang parah. Setiap hari tidak bisa diam, ada saja yang dikerjakannya. Usianya sudah ada kepala 6, tapi kecekatan dalam bekerja dan mengurus rumah tangga, masih seperti umur kepala 3.

Kadang kita berpikir konsisten itu untuk apa? Konsisten itu sebenarnya untuk hidup kita sendiri. Kalau kita konsisten hidup sehat, kalau kita konsisten dengan pola hidup yang baik, hasilnya akan kembali ke diri kita sendiri. Mungkin generasi saya, masih harus terus berjuang untuk mencapai pola hidup seperti itu. Bahkan dari kecil, saya selalu berpikir menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang membosankan dan saya tidak suka. Tetapi belakangan ini saya belajar,  menjadi ibu rumah tangga itu butuh perjuangan, mengalahkan ego, mengalahkan diri sendiri. Menjadi pemenang lewat konsistensi.(AYS)

Thursday, May 14, 2020

Don't give up (Jangan Menyerah)

Hari ini teringat lagu yang dinyanyikan oleh Josh Groban, judulnya " You are loved (Dont give up)"

Bunyinya kira-kira seperti ini


You Are Loved (Don't Give Up)
Don't give up
It's just the weight of the world
When your heart's heavy
I, I will lift it for you
Don't give up
Because you want to be heard
If silence keeps you
I, I will break it for you
Everybody wants to be understood
Well, I can hear you
Everybody wants to be loved
Don't give up
Because you are loved
Don't give up
It's just the hurt that you hide
When you're lost inside
I, I'll be there to find you
Don't give up
Because you want to burn bright
If darkness blinds you
I, I will shine to guide you
Everybody
Source: LyricFind
 
Yang intinya kira-kira mngingatkan kita untuk tidak menyerah, walau sepertinya ada beban berat. Kamu dicintai, jangan menyerah. Sama seperti apapun beban yang saat ini mungkin sedang kita pikul, masalah yang kita hadapi. Kita tahu pandemi covid 19 juga belum selesai, dan mungkin akan semakin berkepanjangan. Saat ini kita juga tidak tahu masalah  apa yang menunggu di depan kita. Pastinya jangan menyerah. Sama seperti misalnya, saat saya sedang main game, ketika saya kalah terus tapi tidak menyerah, ada waktunya di mana saya jadi pemenang. Demikian juga dalam kehidupan, kita tidak selalu kalah, ada waktunya jadi pemenang, asal tidak menyerah. (AYS)

Wednesday, May 13, 2020

KATA

Kata-kata...

Bisa membuat seseorang hormat sama kita

Bisa membuat seseorang tidak menghormati kita

Kata-kata....

Bisa membuat seseorang suka dengan kita

Bisa membuat seseorang menjadi tidak suka dengan kita

Kata-kata....

Bisa membuat seseorang mempercayai kita

Bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya dengan kita

Kata-kata....

Bisa menaburkan cinta

Bisa menaburkan benci

Manakah yang Anda pilih?

(AYS)

Tuesday, May 12, 2020

Lewat level

Ini pengalaman pribadi, yang ketika dirasakan lucu juga. Dimana saat sedang bermain game sudah  mencapai level atas, lalu iseng bermain game yang sama, tapi mulai lagi dari awal. Ketika  melewati bagian yang sudah pernah dilewati kok rasanya lebih mudah, gampang banget.

Mungkin sama seperti hidup ini ya, ketika kita sudah berada di level atas kehidupan kita (maksudnya sudah pernah melewati pahit, getir, asam, dan manis kehidupan ( bahasanya 👀) akan lebih mudah untuk kita melewati kesukaran-kesukaran yang levelnya di bawah kita.

Sama seperti jika saat ini kita lagi dalam masa sukar, lagi cape banget rasanya, penat, dan tidak tahu harus berbuat apa, ingat aja kondisi yang lebih tidak menyenangkan yang pernah kalian alami. Bandingkan dengan yang kalian sedang alami sekarang. Temukan sisi-sisi positifnya, dimana mungkin kondisi kita lebih baik daripada yang sedang dikarantina di rumah sakit karena virus covid 19. Dalam segala keadaan pastikan kita punya cara untuk selalu mengucap syukur. (AYS)

Monday, May 11, 2020

Bertele-tele

 Siapa yang sering dengar kata bertele-tele? Haha. Mungkin kita sering dengar kata bertele-tele terutama ketika seseorang sudah bicara "ngalor -ngidul" alias melantur ke sana ke mari, tidak kepada pokok permasalahan. " Udah deh, jangan bertele-tele, to the point aja..."


Bertele-tele bisa terjadi mungkin karena orang itu nervous atau gugup, tidak tahu mesti bicara apa, bisa juga kehabisan bahan, atau sengaja mengulur waktu karena satu dan lain hal.

Sebenarnya tidak masalah dengan bertele-tele, hanya ketika kita sering bertele-tele orang jadi bingung sebenarnya kita mau ngomong apa. Sama mungkin dengan ketika kita berdoa sama Tuhan, Tuhan sudah tahu maksud kita apa, tapi kita yang jadi "muter-muter" untuk berbicara.

Pembicaraan yang bertele-tele juga melelahkan dan menyita waktu karena tidak dikemas dalam format yang singkat, jelas, dan padat. Apalagi kalau rapat, ada orang yang bicaranya bertele-tele, gemas bukan main rasanya, haha. Mungkin, ada kali dia bicara 30 menit, namun yang penting dan bisa diambil intinya hanya 3 menit.

Kebiasaan bicara betele-tele bisa menghilangkan kesan pentingnya suatu pesan yang mau disampaikan. Bisa jadi pesan yang mau disampaikan sangat penting, tapi orang harus menunggu lama, untuk sampai pada inti pesan pembicaraan.

Saya bukan tidak pernah bicara betele-tele, semua orang  saya rasa pernah, apalagi ketika sedang gugup, buyar semua yang ada di kepala. Tetapi latihan yang sering, dan membiasakan diri untuk bicara sistematis, namun singkat dan jelas, banyak membantu. Masih terus belajar sieh, untuk mencapai inti singkat, padat, jelas. Tapi saya percaya, practice makes perfect! (AYS)

Sunday, May 10, 2020

Mengenal Diri Sendiri

Banyak orang tidak mengenal dirinya sendiri. Pribadinya seperti apa, apa yang disuka, apa yang tidak disuka. Saya pun tadinya seperti itu. Ketika tidak mengenal konsep diri kita yang benar, kita akan cenderung ikut apa kata orang, ikut apa kata trend, ikut apa kata dunia ini.

Mengenal diri sendiri bisa dilakukan dari hal-hal kecil. Contohnya adalah dengan menganalisa. Cara kita berpikir terhadap cara teman kita berpikir, atau orang tua berpikir terhadap suatu hal pasti berbeda. Berbeda, bukan berarti salah, berbeda itu adalah sesuatu yang unik, bagi saya. Dari perbedaan itu, kita bisa menganalisa tipe pribadi kita seperti apa. Ada orang yang ketika memencet odol harus dari bawah, ada yang dari tengah, ada yang dari atas. Ada juga yang tidak perduli dengan aturan tersebut, saya salah satunya (👱). Bagi sebagian orang belahan rambut itu sangat penting, bagi sebagian lain tidak. Ada orang yang suka dengan dateline ketika bekerja, sehingga membuat dia lebih  termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan, ada yang malah merasa tertekan dengan dateline. Ada pribadi yang suka dengan suara berisik , ada yang tidak suka. Hal-hal demikian bila tidak kita mengerti dengan baik akan menyebabkan konflik. Saya pun mengerti, namun masih sering konflik dengan orang sekitar, terutama keluarga. Sebabnya mudah sekali, ketika saya sedang senang dengan suara berisik, lalu ada adik saya yang tidak suka dengan suara tersebut, dapat mengakibatkan konflik, ataupun sebaliknya. 

Solusinya sieh cuma satu, mengalah (haha). Karena kita tahu, kita diciptakan berbeda, tidak bisa memaksakan dia harus sepemikiran dengan kita, harus suka dengan apa yang kita suka, harus mengikuti semua yang kita mau. Ketika toleransi dan rasa mengalah itu sirna disitulah awal dari perpecahan 😅😅😆 (AYS)

Saturday, May 9, 2020

Our H.O.P.E

H.O.P. E saya membaca sebuah tulisan yang isinya  seperti itu. Yang menarik adalah, di bawahnya ada tulisan yang berisi H. O.P. E Hold On, Pain Ends. Saya tidak tahu siapa yang menulis atau membuatnya karena tidak ada nama pembuatnya. Seperti yang kita tahu Hope adalah bahasa inggris dari harapan. Hold on artinya bertahan atau tahan, Pain ends berarti penderitaan berakhir. Jadi ketika, kita punya harapan, diharapkan kita tetap bertahan, dan penderitaan akan berakhir. Menarik sekali.

Saya jadi ingat  judul lagu dari salah seorang legenda musisi Indonesia,  almarhum Chrisye, yang berjudul  Badai pasti berlalu. Lagu ini sempat dipopulerkan oleh almarhum Chrisye dengan penulisnya adalah Eros Djarot. Salah satu bagian liriknya adalah seperti ini:


.....
.....

Kini semua bukan milikku
Musim itu tlah berlalu
Matahari segera berganti

Badai pasti berlalu
Badai pasti berlalu
Badai pasti berlalu
Badai pasti berlalu

Melihat keadaan sekarang. dan kata badai pasti berlalu yang diulang sampai empat kali, memberikan semangat dan kekuatan bagi kita semua juga, kalau badai pasti berlalu. Kesedihan pasti berlalu, kebahagiaan tidak selamanya, hendaklah kita menyadari kefanaan hidup ini, dan memiliki pengharapan yang pasti, yang  akan bertahan sampai pada kesudahan dan berakhirnya penderitaan. (AYS)

Friday, May 8, 2020

Ada masanya

 Sekitar tahun 1990-an, kalau seseorang bergelar S1, kelihatannya sudah keren. Di era sekarang, S1 mungkin sudah kurang dianggap. Banyak perusahaan yang mengharuskan karyawannya untuk bergelar minimal S2( untuk jabatan tertentu di perusahaan). Bahkan kalau ingin bergelut di dunia pendidikan, terutama jenjang yang tinggi seperti universitas, S3 sudah tidak bisa diragukan. Semua ada masanya.

Dulu, anak-anak senang sekali main di luar, lompat karet, main gundu atau kelereng, galaksin, rasanya sudah senang sekali. Sekarang, semua lebih suka  bermain gadget. Bermain komputer, handphone, psp, ps4, nitendo,  sepertinya lebih mengasyikkan. Anak jadi seperti punya dunia sendiri, bila sudah di depan gadget kesayangannya.

Zaman dulu kalau koleksi sticker atau perangko, rasanya sudah keren banget ( Saya!! Haha)   Sekarang ini, itu sudah tidak berlaku, yang berlaku di pasaran adalah koleksi mobil mewah, jam tangan mewah, berlian, tas mahal (ratusan juta), dll. Kalau anak kecil koleksi apa yah? Mainan sepertinya atau gadget mewah (pusing kepala eikee hehe)

Beberapa puluh tahun ke belakang handphone belum ada, masih adanya pager, namun sekarang sudah ada handphone, dan bukan hanya untuk menelepon saja, namun juga bisa untuk menonton, seperti nonton tv, membaca berita, bahkan membaca buku online seperti e-book, bisa dilakukan. Tidak hanya itu handphone bisa untuk bermain games, browsing internet, alarm, belajar hal-hal baru, dll.

Sebenarnya masih banyak lagi perbedaan dulu dan sekarang. Ada hal-hal  baik, namun ada juga hal-hal buruk jika dicari perbandingannya dulu dan sekarang. Namun seiring perkembangan zaman, yang mau tidak mau, kita harus siap, semua akan serba digital. Era digital, dan kita memang sudah memulainya. Seiring bermunculan virus seperti covid 19, sepertinya era ini akan semakin cepat perkembangannya.

Era digital pastinya membuka peluang kerja baru, namun juga di satu sisi , menutup beberapa peluang kerja lain, terutama bagi pelaku pasar yang tidak bisa berkompetisi dengan revolusi digital ( Aduh, hari ini saya bahasanya berat semua euyy hahaha) Karena itu mau tidak mau, kita harus terus upgrade diri untuk lebih baik dan siap berkompetisi di era digital ini.

Yang saya penasaran begini guys, apakah akan ada era baru setelah era digital ini? Era seperti apa itu? Karena setiap hal itu ada masanya, segala sesuatu ada waktunya. Mungkin setelah bosan dengan kemewahan akan ada era kesederhanaan? Mungkinkah setelah pandemi covid 19 orang-orang kembali ke zaman dulu, mencari mainan lama? Mungkin karena bosan dengan gadget. We don't know yet. Kita gak akan pernah tahu, Just be ready! (AYS)

 


Thursday, May 7, 2020

SUDUT PANDANG

Apa yang kita bisa lihat dari foto ini?


Gelas? Ya, betul gelas, lalu ada cokelat, ya betul,ada cokelat, ada biskuit cokelat. Minuman apa ini? Cokelatkah? Atau kopi dalgona yang lagi ngetrend sekarang ini?  Gambar bisa berbicara banyak hal tergantung bagaimana kita melihatnya. Apakah saya sedang minum ini? Kapan gambar ini diambil? Apa minuman ini saya buat sendiri atau saya membelinya? Dimana ini? Banyak pertanyaan akan muncul.

Yang tahu pastinya adalah yang punya gambar ini, yaitu saya sendiri. Setiap orang punya penilaian masing-masing, punya sudut pandang masing-masing, namun yang tahu pasti kebenarannya adalah SAYA sendiri, yang punya gambar. Dan gambar ini diambil beberapa tahun yang lalu, 2 tahun yang lalu, di restoran, dan ini bukan dalgona kopi, melainkan es cappucino.  Tentu saja ini dibeli, bukan gratis haha.  Pastinya gambar ini diambil bukan saat puasa, bukan di bulan ramadhan.

Sama seperti gambar yang punya banyak sudut pandang dan persepsi yang berbeda, demikian hidup kita. Mungkin orang bisa bilang banyak hal, dan punya penilaian masing-masing tentang diri kita. Oh, si A mah orangnya begini, si B orangnya begitu, si C orangnya seperti ini. Namun kembali ke diri kita sendiri, bagaimana kita menilai diri kita, bagaimana Sang Pencipta menciptakan kita, dalam kodrat yang baik adanya. Orang bisa menilai buruk tentang kita, punya pandangan negatif, tetapi itu tidak berpengaruh banyak, yang paling penting adalah kebenarannya. Seperti gambar yang tahu detailnya adalah yang membuat gambar, demikian hidup kita, yang tahu banyak tentang diri kita, adalah pencipta kita, Tuhan sendiri. Mau tahu lebih banyak tentang gambar ini? Tanya pada saya. Mau tahu lebih banyak tentang hidupmu? Tanya pada penciptamu. (AYS) 

Wednesday, May 6, 2020

"HATI NURANI"

Ada yang bilang, " zaman sekarang banyak orang yang hati nuraninya sudah tumpul."
Tumpul kalau menurut KBBI artinya 1 papak pada ujungnya (tidak runcing); tebal pada bagian yang tajam (tidak tajam); majal: pisau yang amat -- ini tidak dapat dipakai mengiris bawang; ia meraut pensil yang --; dia sedang mengasah pisau yang -- itu; 2 ki tidak mudah mengerti; bodoh: pikirannya sangat --; Jadi kira-kira kalau hati nurani sudah tumpul berarti hati nuraninya sudah tidak tajam. Pisau kalau sudah tidak tajam, artinya sudah tidak bisa digunakan menurut fungsinya. Hati nurani yang tumpul, bisa dikatakan tidak dapat berfungsi sebagaimana yang seharusnya.

Kadang ketika, kita ingin melakukan sesuatu yang salah atau berbuat dosa, seperti ada alarm yang mengingatkan untuk tidak melakukannya, nah bisa dibilang hati nurani masih berfungsi. Namun terkadang di tengah situasi dan tuntutan zaman yang semakin tidak menentu, orang bisa saja berbuat nekat, tanpa menggubris hati nuraninya. Di saat sekarang ini banyak kasus perampokan, pencurian, kemalingan, dll. Biasanya terjadi karena tuntutan ekonomi.

Kehadiran hati nurani yang berfungsi dengan baik sangat diperlukan. Sebenarnya setiap manusia memilikinya, hanya sudah berfungsi dengan baik atau malah rusak, itu masalahnya. Bagaimana memperbaikinya bila rusak? Tentu kembali kepada penciptanya. Mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga hati nurani bisa kembali berfungsi. Hati kita harus diisi, dengan hal yang baik, dengan hal yang bermanfaat, dan positif. Kembali kepada sang pencipta hati. (AYS)










Tuesday, May 5, 2020

Kesempatan baik

"Setiap kesempatan dalam hidup kita, adalah kesempatan untuk menebarkan kebaikan."

Banyak yang berkata, "Nanti kalau saya sudah punya uang banyak, baru saya akan sumbang. Nanti kalau saya sudah kaya, saya akan bersedekah." Nanti kalau saya punya uang, baru saya bisa bantu" Kata nanti, nanti, nanti... yang entah kapan dapat terwujud. Tidak ada salahnya berkata seperti itu. Namun apa yang bisa kita lakukan hari ini, untuk membantu, untuk menolong sesama, itu yang paling penting, dan harus diutamakan.

Kebaikan apa yang bisa kita lakukan?Lalu apa kebaikan harus selalu berwujud materi? Jawabnya tentu saja tidak, Tidak harus materi, ketika kita mengorbankan waktu, tenaga, pemikiran, bahkan barang yang kita miliki untuk kita sumbangkan, itu  sudah merupakan suatu kebaikan.

Namun pastinya itu semua harus dilakukan dengan hati yang rela, ikhlas. Memberi dengan keihklasan dan tanpa  berharap pamrih. Di sini, setiap motivasi diuji ketika memberi. Semoga kita semua tetap tulus dalam menabur kebaikan!(AYS)

Monday, May 4, 2020

"SOK KUAT"

Banyak orang menyombongkan diri dengan berkata, aku kuat, aku sehat, gak apa-apa, semua pasti baik-baik saja. Sebenarnya dalam hati kecil, pasti ada rasa takut, rasa khawatir.Jadinya timbul rasa sok kuat, sok hebat, sok pemberani, dan jenis sok yang lain. Sok kali ini yang akan dibahas adalah sok kuat. Seperti apa sieh sok kuat ini? Yang pasti merasa diri kuat, walaupun sebenarnya tidak kuat. Ketidakjujuran dan GENGSI menjadi salah satu penyebab dari "sok kuat" ini timbul. 

Sok kuat juga bisa timbul karena TANGGUNG JAWAB. Loh , kok bisa? Iya tanggung jawab, merasa bertanggung jawab terhadap kaum yang lebih lemah, kaum yang lebih kecil, jadi memberanikan diri memikul tanggung jawab menjadi sosok "sok kuat." Saya sendiri pernah mengalaminya, walau tidak bertahan lama (hehe)

Lalu apakah salah bila alasannya adalah tanggung jawab, beban moril untuk tidak terlihat lemah? Tidak salah. Namun setiap manusia ada batasannya. Ketika kita sudah merasa tidak kuat, dan merasa terpuruk, alangkah baiknya untuk mengambil langkah jujur JUJUR terhadap siapa? Yang pasti terhadap diri sendiri dulu. Mengakui kalau kita tidak sekuat yang orang pikirkan, mendekatkan diri kepada Tuhan, lalu mencari tempat untuk bercerita, dengan sosok yang bisa kita percayai. Selamat menjadi sosok yang kuat, namun bukan "Sok kuat"(AYS).

  People Cry Not Because They're Weak It's Because They've Been ...

Sunday, May 3, 2020

KANGEN

Kalau lagi social distancing, PSBB, apa sieh yang paling kalian kangen? 

Kalau saya kangen:

1. Kumpul-kumpul

2. Suasana rame

3. Bebas untuk bepergian ke mana kita suka

5. Makan di resto

6. Berisiknya anak kampung kalo lagi main petasan ( hehe) apalagi pas puasa

 Tapi juga suka  suasana sekarang yang:

1. Ga macet

2. Udara lebih bersih

3. Alam lebih asri

4. Kebersihan lebih terjaga

Semua ada positif dan negatifnya, tapi yang paling penting tetap sehat dan jaga kondisi kita masing-masing, ya 💗😊



Saturday, May 2, 2020

"TAKUT"


Siapa yang tidak pernah merasakan takut?

Saya pikir jawabannya tidak ada. Takut bisa karena berbagai hal. Rata-rata anak kecil takut melihat hantu, bahkan orang dewasa ada juga yang takut melihat hantu. Ada yang takut gelap, takut akan ruang sempit, takut mimpi buruk, bahkan takut jatuh miskin (hahha). Ada yang takut akan ketinggian. Saya salah satunya. Namun saya sudah menjadi pemenang atas rasa takut saya. Bagaimana caranya? Dihadapi. Setiap saya takut melalui ketinggian, saya malah berusaha melewati ketinggian itu. Alhasil, saat kuliah dulu, saya selalu usahakan melewati jembatan penyeberangan. Saat bawa kendaraan, saya lewati jalan layang. Awalnya gemetar, lutut langsung lemas, pikiran melayang. Tapi lama-lama saya terbiasa, tidak takut lagi.

Sama seperti hidup ini. Takut tidak menyelesaikan masalah. Namun itu wajar, selama masih hidup, pasti akan ada rasa takut. Tetapi solusinya hanya satu, dihadapi, bukan dihindari. Dan percaya, apapun agama kita apapun latar belakang kita, ada Tuhan yang selalu menjaga. (AYS)


Friday, May 1, 2020

ADA YANG KURANG

Ada seorang pemuda yang sangat kaya raya, dia dapat memiliki hampir segala sesuatunya  yang ia inginkan. Suatu ketika, dia sakit dan hampir mati. Kondisinya kritis. Dia berjuang untuk hidup, bahkan untuk setiap sisa nafas yang dia miliki. Lalu dia berkata, "Tuhannnn, aku belum siap untuk pergi menghadapMu, ada yang kurang aku lakukan selama di dunia."

Lalu Tuhan berkata, "Oke, baik aku berikan kesempatan untuk kau kembali sebentar saja." Sesudah itu dia kembali ke bumi, dia ingin menikmati makanan favoritnya untuk terakhir kali, makanan nan mahal dan mewah, caviar. Priiiittttt, waktu habis, dan dia harus kembali. Tetapi pemuda ini kembali bernegosiasi. Dia meminta perpanjangan waktu  lagi. "Masih ada yang kurang Tuhan." Ternyata dia ingin kembali ke bumi untuk mengendarai mobil kesayangannya Porsche. Tuhan terlalu baik, dikabulkan permintaan si pemuda walau hanya sebentar. Tapi tidak sampai disitu, setelah kembali menghadap Tuhan, dia masih resah, dan merasa ada yang kurang. Tuhan lalu bertanya, "Apa yang membuatmu begitu resah, hai anak-Ku?" " Entahlah,aku selalu merasa ada yang kurang. " Seakan aku ingin membawa semua yang aku miliki di bumi ke surga." Tuhan pun tersenyum dan berkata, " Di surga tidak boleh membawa satu pun barang dari bumi. Semua yang ada harus ditinggalkan."Kalau engkau belum sanggup meninggalkannya, kau belum layak untuk masuk ke surga, anak-Ku." Kalau begitu izinkan aku  Tuhan,  untuk memeluk keluargaku untuk terakhir kalinya. Baiklah, permintaanmu dikabulkan. Akhirnya si pemuda meninggal di pelukan keluarganya.

Demikian kisah si pemuda kaya, yang kesulitan untuk masuk surga. Dia selalu merasa ada yang kurang. Padahal kalau kita lihat, dia punya segalanya. Hidupnya bergelimangan harta. Deretan mobil mewah menjadi koleksinya. Terbang kesana-kemari dengan pesawat pribadi. Makan di restoran mahal dan berkelas. Tapi sekaya apapun dia, ketika bertemu dengan Tuhan, tetaplah akan meninggalkan apa yang dimilikinya di bumi, termasuk keluarganya. Keluarga bisa mengantar kita menemui ajal, tapi hanya sampai peristirahatan terakhir kita di liang kubur. Setelah itu ? Hanya antara kita dan Tuhan. Jadi pastikan, tidak ada yang kurang ketika kita bertemu Tuhan, kita sudah siap. AMIN (AYS) 

Guess a thing

It makes you grow, It makes you stronger, Push you out of your limit, It's your friend, It's something that you can solve Once you o...